Untung Sangat Menggoda, Selalu Berdoa Cuaca Cerah
*Mereka yang Gantungkan Penghasilan dari Berdagang Rujak Buah
Rujak sebagai makanan khas Indonesia disukai berbagai kalangan. Perpaduan buah-buahan dengan sambal kacang pedas merupakan hidangan pencuci mulut. Peminatnya p un cukup banyak, ini jadi peluang bagi pedagang usaha menjajakan rujak.
Ibnu Holdun – PALEMBANG
Dalam tiga tahun terakhir, di perempatan Simpang Sekojo, Kecamatan Kalidoni Palembang marak pedagang buah. Baik itu buah nanas, papaya, dogan, hingga madu manis. Usaha ini jangan dipandang sebelah mata, meski terlihat sederhana namun untung yang didapat pedagang di sana sangat menggoda.
Tak heran di perempatan ini setidaknya ada sekitar 11 pedagang buah yang menggantungkan hidupnya dari usaha itu. Awalnya para pedagang hanya menjual buah nanas dan dogan. Seriring perkembangan zaman dan permintaan di tambah zaman pandemi Covid-19, penjualan buah-buahan semakin laris manis.
Demi mengembangkan usahanya, beberapa pedagang mengembangkan jenis dagangannya. Dulunya hanya nanas, mangga, jambu kini memetaforfosis menjadi usaha dagang rujak buah-buahan. Seperti digeluti Ida (35), warga Sungai Batang Jl Mayor Zen, Kecamatan Kalidoni. Sejak satu tahun terakhir ini dia bersama suaminya mengupas sendiri buah-buahan yang akan dijadikan rujak.
BACA JUGA : Yuk! Ikuti Palembang Pet Festival 2023, Ada Lomba Fashion Show Hewan Kesayanganmu BACA JUGA : Anomali Cuaca Ancam Ketahanan PanganUmumnya buah-buahan didapat pedagang dari Prabumulih dan Seberang Ulu. “Khusus buah nanas, semuanya ngambil di Prabumulih, karena rasanya sangat manis tiada dua,” katanya. Agar pembeli mau belanja ke tempatnya sudah barang tentu harus bersih dalam pengupasan buah. Kemasan juga bersih agar menjadi daya pikat bagi pembeli mencicipi rujak yang dijual.
Dari ke semua itu, lanjut Ida, ternyata ada kunci yang dapat membuat pembeli kembali lagi. Apalagi kalau bukan cocolan atau saos rujak buah-buahan. Khusus cocolan ini 11 pedagang tentu berbeda rasa. “Yang jelas kita punya bumbu rahasia, berbeda dengan bumbu kacang pedagang lainnya,” lanjutnya.
Dia menjual rujak buah itu Rp10 ribu per pack. Dalam sehari bisa habis sebanyak 130 pack. Apalagi ketika matahari menyengat, lebih banyak lagi yang laku. “Omset kotor dari menjual rujak saja bisa saya raup di atas Rp1 juta,” sebutnya. Belum usaha dagang buah lain, seperti nanas. Dalam satu hari, bisa 30 bungkus nanas sudah dikupas laku terjual. “Alhamdulillah Pak, bisa memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga,” ujarnya.
Sama seperti es, penjualan rujak juga bergantung cuaca. Ketika cuaca cerah, ratusan pack rujak laku terjual. Sebaliknya bila cuaca mendung dan turun hujan pasti sepi pembeli. “Setiap hari kita terus berdoa cuaca selalu cerah,” jelas Ida. Tapi ada hal lain yang buat pedagang gugup jika nanti pemerintah tak memperbolehkan mereka berjualan kaki lima. “Kami berharap Pemerintah bisa membiarkan pedagang mencari rezeki, karena kami juga menjaga kebersihan,” tandasnya. (*/fad)