Mengenal Lebih Jauh Kereta ART: Transportasi Tanpa Driver yang Revolusioner, Keren Banget Nih!
Kereta ART, solusi transportasi revolusioner tanpa driver yang akan mengubah pola mobilitas kita di masa depan. Foto: getty images--
Sumber Tenaga dan Kecepatan Operasional ART menggunakan ban karet.
Berbasis listrik yang disalurkan melalui baterai.
Setiap stasiun dilengkapi dengan perangkat pengisian daya cepat.
BACA JUGA:Rahasia Awet Muda: 8 Langkah Sederhana untuk Menjaga Penampilan Anda Tetap Segar
BACA JUGA:Waisak: Merayakan 3 Peristiwa Besar Sang Buddha Gautama, Refleksi dan Penghormatan atas Ajaran-Nya
Dengan pengisian selama 10 menit, kereta dapat menempuh jarak hingga 25 km.
Kecepatan operasionalnya berkisar antara 40 km/jam hingga maksimal 70 km/jam.
Kereta ART memiliki tiga gerbong dengan panjang sekitar 30 meter dan membutuhkan biaya sekitar 15 juta yuan (sekitar 2,2 juta dolar AS) untuk membangunnya.
ART dikembangkan dan diproduksi oleh CRRC melalui CRRC Zhuzhou Institute Co Ltd, dan pertama kali diperkenalkan di Zhuzhou, Provinsi Hunan, pada tanggal 2 Juni 2017.
BACA JUGA:Empat Lawang Bersiap Sambut Presiden Jokowi, Ini Persiapan Intensif yang Petugas Lakukan di Lokasi!
BACA JUGA:PendaftaranPKN STAN 2024 Resmi Dibuka, Ini Batas Nilai UTBK Tiap Jalurnya!
Jalur ART di Zhuzhou, Cina, memang telah mulai beroperasi sejak tahun 2018, dan ini menandai langkah besar dalam inovasi transportasi perkotaan.
Sistem ini menggunakan sensor yang dapat membaca dimensi jalan, memungkinkannya untuk merencanakan rute sendiri tanpa mengikuti jalur rel konvensional.
Rencananya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menghadirkan ART di Ibu Kota Nusantara (IKN). ART akan berada di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat.
Pembangunan rute ART di IKN akan dilakukan dalam dua fase, dengan target sebagian rutenya dapat digunakan pada bulan Agustus 2024.