Film 'How to Make Millions Before Grandma Dies' Menyentuh Hati, Keluar Bioskop Auto Sembab
Film 'How to Make Millions Before Grandma Dies'. FOTO: Canva--
SUMATERAEKSPRES.ID - Rekomendasi film terbaru akhir pekan ini yang patut disaksikan bersama keluarga adalah "How to Make Millions Before Grandma Dies."
Drama ringan yang sarat pesan moral ini mampu mengaduk emosi penonton, membuat mereka tertawa, terharu, dan bahkan menangis.
Film ini terasa dekat di hati karena menggambarkan kisah nyata yang sering terjadi dalam kehidupan banyak orang. Berikut adalah sinopsis dari "How to Make Millions Before Grandma Dies."
Ceritanya sederhana namun cukup kompleks, mengisahkan M, yang diperankan oleh Putthiphong (Billkin), seorang cucu yang memutuskan tinggal bersama neneknya, Meng Ju, yang diperankan oleh Taew Usha Seamkhum, yang hidup sendirian.
Film "How to Make Millions Before Grandma Dies" dimulai dengan kisah seorang pemuda bernama M yang bercita-cita meraih kekayaan hanya dengan bermain game.
M memutuskan tinggal dengan neneknya, yang akrab dipanggil Amah, karena terinspirasi oleh sepupunya, Mui, diperankan oleh Tontawan, yang merawat kakeknya hingga akhir hayatnya dan mendapatkan warisan.
Amma, sang nenek, menjalani kehidupan sederhana dengan berjualan bubur. Ia memiliki tiga anak yang sudah hidup terpisah. Sekilas, keluarga ini tampak baik-baik saja, namun kenyataannya tidak demikian.
Amah yang menderita kanker awalnya tidak terbiasa dengan kehadiran M karena telah lama hidup sendiri. Namun, M dengan sabar mendampingi dan membantu Amah menjalani hari-harinya.
Kiang, anak pertama, hidup sukses namun sering mengecewakan Amma karena jarang berkunjung dengan alasan kesibukan kerja dan keluarga.
Chew, anak kedua, adalah ibu tunggal yang bekerja keras menghidupi dirinya dan M, anaknya yang malas bekerja. Sementara Soei, anak bungsu, meski sudah tidak tinggal serumah, tetap membebani Amma secara finansial.
Kondisi ini mencerminkan realitas yang sering kita temui, lansia tanpa dana pensiun yang masih bekerja demi menghindari membebani anak-anak mereka. Sementara itu, ada anak yang tetap bergantung pada orang tua meskipun sudah dewasa.
Relasi antar anggota keluarga dalam film ini sangat kompleks. Kiang yang mapan sering absen mengunjungi Amma, sedangkan Soei hanya datang untuk meminta uang.
Chew sering mengunjungi Amma tanpa merepotkan, namun sering berselisih karena hal-hal sepele seperti membuang makanan kadaluarsa di kulkas Amma atau mengantar Amma berobat.
Film ini juga menyoroti kesepian dan perjuangan menghadapi penyakit kronis dari sudut pandang lansia. Amma yang terbiasa hidup mandiri awalnya menolak kehadiran M untuk merawatnya, meski sebenarnya ia tidak mampu menjalani pengobatan sendiri.