https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tunggu di Atas Jembatan dan Pinggir Sungai, Kebiasaan Masyarakat Perairan OKI Lepas JCH

BERANGKAT HAJI: JCH asal Desa Sungai Pedada yang menumpang speedboat, dilepas warga dari pinggir sungai dan atas jembatan. -FOTO: TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM-

SUMATERAEKSPRES.ID - Masyarakat Kabupaten OKI yang tinggal di daerah perairan, memiliki kebiasaan unik bila ada yang akan berangkat ibadah haji. Seperti apa?

Menjadi sebuah kebahagiaan bagi umat muslim, bila sudah gilirannya berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Sebab, jemaah calon haji (JCH) ini bisa menunggu sampai belasan tahun setelah mendaftar.

Bagi masyarakat di perairan OKI, speedboat maupun ketek merupakan alat transportasi sehari-hari. Begitupun jika ada JCH yang akan berangkat haji, awalnya diantar menggunakan speedboat, sampai ke daratan yang bisa dilalui transportasi mobil.

Uniknya, JCH yang akan berangkat haji akan disambut warga lainnya dari pinggir sungai ataupun atas jembatan. JCH pun akan melambaikan tangan, sembari memohon doa keberangkatan mereka ke Tanah Suci. Layaknya pawai di perairan.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Katering Jemaah Haji Berikan Citarasa Nusantara, Jemaah Sambut Positif Menu Higienis dan Lezat!

BACA JUGA:Jemaah Meninggal, Asuransi Sebesar Bipih, Hari Ini Kloter 6 Babel-Pagaralam Masuk Asrama Haji

Pjs Kepala Desa Simpang Tiga Makmur, Kecamatan Tulung Selapan, Wiwik Elpani, menjelaskan kebiasaan ini sudah terjadi sejak lama. Terutama bagi warga di Desa Sungai Pedada, Desa Simpang Tiga Makmur dan lainnya yang akan menuju ke Palembang.

“Mereka harus ke Tulung Selapan terlebih dahulu. Sekitar 2,5 jam hingga 3 jam mereka menempuh perjalanan dari perairan, ke pelabuhan di Kecamatan Tulung Selapan," terang Wiwik.

Sebelum berangkat, mereka menggelar syukuran terlebih dahulu. Mengundang sanak kerabat dan tetangga sekitar. Sama halnya dengan masyarakat di daerah lain di Indonesia. Tapi memang yang beda, hanya pilihan transportasinya saja.  

“Jadi bila tahu ada warga desanya yang akan berangkat haji, warga desa biasanya akan menunggu di pinggir sungai, atas jembatan dan lainnya. Semuanya dengan riang gembira sembari melambaikan tangan mendoakan JCH itu,” tuturnya.

BACA JUGA:Jemaah Calon Haji Prabumulih Meninggal Dunia, Batal Berangkat ke Tanah Suci

BACA JUGA:Lion Air Operasikan 12 Pesawat Airbus 330 untuk Ibadah Haji 2024

“Inilah yang membuat suasana keberangkatan haji warga perairan sangat bermakna sekali," tambah Wiwik. Tak jarang jika berangkat dari embarkasi Jakarta, mereka ikut kapal es yang berlabuh ke Pelabuhan Muara Angke Jakarta. 

Begitupun jika mereka ikut rombongan Bangka Belitung, mereka akan menumpang speedboat tujuan Pelabuhan Toboali. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan