Kemoradiasi, Layanan Kanker Terpadu di RSMH

PALEMBANG- Cerviks (leher rahim), merupakan organ tubuh wanita yang merupakan bagian bawah rahim yang teletak di puncak vagina. Bagian tubuh ini bisa terkena kanker cerviks, yaknni adanya sel-sel kanker yang berasal dari cerviks.

Menurut dr.Lucky Taufika Yuhedi, Sp.Onk.Rad, dari RS dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, kanker cerviks ini merupakan salah satu jenis kanker terbanyak didunia. Gejala yang paling umum adalah perdarahan dari kemaluan, nyeri perut bagian bawah dan keputihan yang tidak biasanya.

Dalam pengobatan, ada yang namanya Kemoradiasi. Pengobatan Kemoradiasi merupakan terapi standar pada kanker cerviks yang tidak menyebar di luar  panggul. "Pengobatan ini melibatkan penggunaan radioterapi yang menggunakan sinar X berenergi tinggi untuk mematikan sel-sel kanker, terapi ini juga menggunakan obat kemoterapi yang dapat mematikan sel-sel kanker dan mencegahnya berkembang,"jelasnya. BACA JUGA : STIKes Mitra Adiguna Palembang Gelar Caping Day

Lanjutnya, kombinasi kemoterapi dan radioterapi ini disebut kemoradiasi yang tujuannya meningkatkan efektifitas terapi radiasi. Karena kemoterapi akan berperan sebagai radiosensitizer yang membuat sel-sel kanker lebih sensitif terhadap radioterapi. "Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemberian kemoradiasi meningkatkan kesintasan hidup (over all survival) dan dapat ditoleransi oleh sebagian besar pasien,"jelasnya.

Pemeriksaan deteksi dini kanker cerviks dapat dilakukan di fasilitas kesehatan primer terdekat misalnya Puskesmas, beberapa bidan dan dokter terlatih dapat melakukan IVA (inspeksi visual asam asetat) untuk pemeriksaan sederhana. “Jika ditemukan kecurigaan lesi akan dilanjutkan pemeriksaan Pap smear. Jika paska pap smear ditemukan perubahan abnormal atau adanya lesi pre kanker maka harus dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa kolposkopi dan biopsi untuk memastikan kanker atau bukan,"jelasnya lagi.

Pengobatan kanker cerviks, saat ini disesuaikan dengan stadium klinis dan tipe kankernya pada saat terdiagnosis. "Beberapa bentuk pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, imunoterapi atau kombinasi dari beberapa terapi tadi,"jelasnya. BACA JUGA : Tidak Terima Ditegur Aktivitas Parkir Ilegal

Saat ditanya, apakah kemoradiasi itu dan apa beda nya dengan kemoterapi? Ia menjelaskan,  Kemoradiasi merupakan bentuk kemoterapi yang diberikan bersama-sama atau dalam satu periode waktu selama menjalani terapi radiasi/ radioterapi. Fungsinya sebagai radiosensitizer agar sel-sel kanker lebih sensitif saat di radiasi dan akan lebih banyak sel-sel kanker yang mati. "Dosis obat pada saat kemoradiasi lebih rendah atau lebih kecil dibandingkan saat kemoterapi dosis penuh,"urainya

Pada kanker cerviks stadium awal dapat diberikan NAC (neo adjuvant chemotherapy) yang merupakan pemberian obat kemoterapi dosis penuh selama beberapa kali dilanjutkan dengan operasi pembedahan pengangkatan rahim dan indung telur, "NAC ini dapat meningkatkan kesintasan bebas penyakit (disease free survival) dan kesintasan hidup (overall survival) yang lebih baik,"sambungnya.

Kemoradiasi umumnya diberikan dalam satu periode waktu selama beberapa minggu, dapat juga diberikan pada hari yang sama bersama radioterapi atau pada hari berikutnya.  "Kemoradiasi dapat diberikan dalam beberapa jam pada 1 (satu) hari yang sama,"jelasnya lagi

Efek samping kemoradiasi  dapat dibedakan secara akut dan lambat. Efek samping akut paling umum adalah kelelahan, mual, muntah, diare dan iritasi kulit. Sedangkan efek sampig lambat berupa gangguan berkemih dan gangguan pencernaan. "Tim medis yang memberikan kemoradiasi akan memberikan obat penyerta untuk mengurangi keluhan dan gejala yang timbul selama kemoradiasi,"sambungnya

Di RSUP  Mohammad Hoesin (RSMH) tersedia layanan kemoradiasi. Layanan kemoradiasi merupakan bagian dari layanan kanker terpadu di RSMH. layanan ini merupakan layanan kolaboratif yang merupakan salah satu bentuk penerapan MDT (multi disciplinary team). "Sejawat dokter dari Bagian Ginekologi Onkologi akan memberikan terapi kemoradiasi secara sistemik lalu dilanjutkan terapi radiasi nya oleh dokter onkologi radiasi,"sebutnya.

Secara umum pencegahan terhadap kanker dapat dilakukan dengan melakukan gaya hidup yang sehat. Salah satunya dengan CERDIK, yang merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara rutin dan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin berolah raga/ beraktifitas fisik secara teratur, Diet dengan gizi yang seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres.

"Selain itu dapat dilakukan dengan tidak melakukan hubungan seksual multipartner, tidak melakukan pernikahan usia dini/ muda, jagalah kebersihan daerah kewanitaan,"katanya

Untuk pencegahan aktif dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi, vaksinasi mencegah terjadinya infeksi terhadap virus HPV (human papilloma virus) yang merupakan penyebab terjadinya kanker cervix.Saat ini tersedia vaksin yang dapat melindungi terhadap beberapa subtipe HPV.

"Pemberian vaksinasi dapat dilakukan sejak usia 10 tahun atau pada pasangan yang sudah menikah dapat dilakukan jika hasil pemeriksaan Pap smear tidak menunjukkan adanya tanda –tanda kanker,"tandasnya.(nni/lia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan