https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Temui Airlangga Hartarto, MataHati Mencari Restu Partai Menuju Kursi Gubernur Sumsel?

Mawardi Yahya dan Dr Hj Anita Noeringhati bersama ketua DPD Golkar Provinsi Sumsel Bobby Adhitio Rizaldi menemui ketua umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto.-Foto: Ist-

Sementara itu, pengamat politik Bagindo Togar, berharap ketiga kandidat yang Tengah melobi-lobi agar dapat diusung parpol dalam Pilkada kedepan fokuslah jika sudah mendapatkan 20 syarat untuk maju.

“Kalau sudah dapat 20 persen lebih fokuslah. Jangan ada nantinya ada saling jegal menjegal diantara ketiga kandidat,” sarannya melalui Sumateraekspres.id pagi ini (14/5/2024). 

Bagindo Togar, dalam pandangannya menjelaskan jika ada Upaya juga untuk menggeser Golkar dari Heri Amalindo. Begitu juga sebaliknya Heri Amalindo, juga ada upaya untuk menggeser Golkar kedalam koalisinya.

“Sebenarnya upaya seperti itu, merupakan psywar atau perang secara psikologis. Bahwa misalnya Heri Amalindo, berusaha menggeser Golkar ke dia. Begitu juga sudah dapat ada pernyataan Syahrial dengan Anita, bahwa Golkar akan bergeser ke Mawardi Yahya,” jelasnya. 

BACA JUGA:PPP Sumsel Memanggil Putra Putri Terbaik Sumsel untuk Daftar Pilgub, Ini Syaratnya!

BACA JUGA:Semuanya Tajir! Inilah Harta Kekayaan 7 Kandidat Pilgub Sumsel 2024, Bongkar Siapa yang Paling Sultan

Bahkan ada Upaya lainnya agar parpol lain bergabung dengan Golkar. “Ini merupakan Upaya politik agar pasangan lain tidak bisa memenuhi syarat. Dan pada akhirnya mereka tidak bisa maju sebagai kandidat dalam kontestasi politik pada Pilkada 27 November 2024 yang akan datang,” ulasnya.

Bagindo, berharap ketika kandidat sudah mendapatkan syarat dukungan kursi maka untuk fokus. 

“Fokuslah, misalkan HD didukung Demokrat 8 ditambah NasDem 10 kursi sehingga total 18  kursi. Juga demikian Gerindra didukung Golkar, dari 11 ditambah 12 kursi kah sudah terpenuhi. Begitu juga Heri Amalindo, misalkan didukung PDI Perjuangan 9 kursi ditambah parpol lainnya melalui pendekatan. Jadi sudah fokuslah untuk menata strategi bertarung secara fair,” ujarnya. 

Jangan lagi ada klaim mengklaim, sambung Bagindo. Seperti PAN ke Matahati, PKB dan lain-lain.

BACA JUGA:Sudah Daftarkan Diri di 5 Parpol, Kader NasDem Ini Optimis Diusung di Pilkada PALI

BACA JUGA:Dana Pengamanan Pilkada se-Sumsel Rp190,1 M, Tanda Tangan NPHD Serentak

“Kalau sudah 15 kursi cukup dan fokuslah dalam bertarung, Ketika Pilgub berjalan. Fokus bentuk tim, susun strategi menebar simpati sebanyak banyaknya ke masyarakat untuk menang. Jangan sampai ada kecendrungan menjegal lawan masuk arena," Ujarnya. 

“Seolah olah mereka takut kalau lawan tanding masuk arena. Sekarang ada phobia bertarung masuk arena, semua menjegal lawan untuk masuk arena. Jadi sekarang klaim mengklaim, tidak ada guna sebenarnya. Karena yang dibutuhkan hanya 15 kursi. Kalau sudah 15 kursi fokuslah bertanding,” paparnya.

Fenomena jegal menjegal lawan ini juga terjadi di kota Palembang. Karena itu, Bagindo, berharap jangan sampai nanti pongah selanjutnya jumawa lantas terlena dan akhirnya kalah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan