Normalisasi Membaca Buku di Tempat Umum, Klub Buku Palembang Praktikkan di LRT
BACA BUKU : Gerakan bersama membaca buku di LRT dipraktikkan anggota Klub Buku Palembang dalam rangka Literasi Hari Membaca Sedunia. - Foto: EVAN ZUMARLI/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam upaya meningkatkan literasi di tengah masyarakat, Gerakan Normalisasi Membaca Buku di Tempat Umum dilakukan atas inisiatif kolaborasi antara Palembang Book Party dan Kelana Book Club di Transportasi Umum, yaitu LRT (Light Rail Transit), kemarin.
Pj Palembang Book Party, Riyadi Oyad mengatakan membaca buku di tempat umum menjadi langkah awal yang sangat penting dalam membentuk kebiasaan membaca yang positif di kalangan masyarakat. "Kami percaya membaca buku tak hanya harus terbatas pada ruang privat seperti di rumah atau perpustakaan. Dengan membaca di tempat umum, kita bisa menginspirasi orang lain melakukan hal yang sama," ujarnya dengan antusias.
Tengku Desliyani dari Kelana Book Club menambahkan gerakan ini juga bertujuan mengatasi stigma negatif terhadap membaca di tempat umum. "Banyak orang masih merasa canggung atau malu membawa buku dan membacanya di tempat ramai. Namun dengan bersama-sama mendorong praktik ini, kami berharap dapat mengubah persepsi tersebut," ungkapnya lagi.
BACA JUGA:Jangan Ganggu Operasional LRT, Zainul: Penyidik Pasti Sudah Kantongi Bukti Awal
BACA JUGA:Garap Dugaan Korupsi Proyek Pembangunan LRT
Dukungan dari kedua klub buku tersebut mencakup penyelenggaraan acara membaca bersama di berbagai lokasi publik, seperti stasiun LRT, taman kota, dan kafe. Selain itu, mereka juga aktif melakukan kampanye sosial media dengan mengajak masyarakat berbagi pengalaman membaca di tempat umum menggunakan tagar #normaliasimembacaditempatumum.
“Inisiatif Gerakan Normalisasi Membaca Buku di Tempat Umum ini diharapkan dapat merangsang minat membaca dan meningkatkan literasi di Palembang secara keseluruhan. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar pula dampak positif yang dapat dihasilkan bagi perkembangan intelektual masyarakat,” pungkansya. (fad)