PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Organisasi baru yang bernama Bung Baja Sriwijaya (Gabungan Barisan Advokat dan Jawara Sriwijaya) telah muncul sebagai kekuatan politik baru di tengah-tengah masyarakat Kota Palembang.

Dengan Ketua Umumnya, Adv Idasril Firdaus Tanjung SE.SH.MM.MH, organisasi ini telah mengukuhkan dirinya dengan hadir di 18 kecamatan Kota Palembang dengan anggota yang berkisar antara 1.000 hingga 2.000 orang.

Salah satu hal yang menarik perhatian publik adalah pertemuan yang dilakukan oleh Bung Baja Sriwijaya dengan Herman Deru, calon gubernur potensial.

Meskipun belum secara resmi memberikan dukungan, Adv Idasril mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut merupakan langkah awal untuk memastikan bahwa kepentingan anggota lainnya juga terwakili. Hal ini disampaikan Idasril, kepada Sumateraekspres.id Minggu siang (12/5/2024).

BACA JUGA:Hadiri Rakerda ADO Sumsel, Herman Deru Bilang Begini Dihadapan Ribuan Ojol yang Mendukungnya!

BACA JUGA:Hasil Survei LKPI: Herman Deru Mendominasi Pemilih Prabowo-Gibran di Sumsel

"Dalam memilih dukungan politik, kami ingin memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan keinginan seluruh anggota kami. Kami berharap agar anggota lainnya sepakat untuk mendukung Herman Deru sebagai gubernur, dan kami siap untuk mengawal kemenangannya," ungkap pria yang juga berprofesi selaku advokat ini.

Keberagaman juga menjadi salah satu kekuatan utama dari Bung Baja Sriwijaya. Meskipun mayoritas anggotanya berasal dari unsur advokat dan jawara, organisasi ini juga membuka pintu bagi berbagai komponen masyarakat lainnya.

"Kami mengutamakan partisipasi para ustaz dan pendakwah, serta komunitas seperti ojol, budaya, dan lainnya untuk bergabung bersama kami," tambahnya.

Selain menjadi wadah bagi berbagai komunitas, Bung Baja Sriwijaya juga memiliki misi sosial yang kuat.

BACA JUGA:Tokoh Lintas Suku Siap Menangkan Herman Deru 2 Periode

BACA JUGA:Herman Deru Ambil Formulir Pendaftaran Gubernur Pertama di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Palembang

Mereka telah membentuk lembaga advokasi untuk anggota dan masyarakat kurang mampu, yang dikenal sebagai Rumah Hukum Garda Baja Sriwijaya.

Langkah ini menunjukkan komitmen organisasi ini untuk memberikan bantuan dan perlindungan hukum bagi mereka yang membutuhkan.