Serikat Pekerja PTP MO Pilih Tetap Mogok
MUSYAWARAH: Pertemuan Serikat Pekerja PTP MO dengan perwakilan direksi PTP Mitra Ogan di kantor kebun PIN 2, kemarin. FOTO: BERI/SUMEKS-foto: berry/sumeks-
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Pasca deadlocknya mediasi yang difasilitasi Disnaker OKU. Manajemen PTP Mitra Ogan ternyata kembali melakukan pertemuan dengan pihak serikat pekerja. Pertemuan dilaksanakan di kantor kebun PIN 2. Hanya saja pertemuan tanpa dihadiri perwakilan pemerintah.
Dari manajemen PTP Mitra Ogan diwakili direksi seperti, Sekper PTP Mitra Ogan, Mahmud Riyad, Kabag SDM/Umum Jepri Siagian, Askep PIN 2 Jumadi Guntoro. Sedangkan dari serikat pengurus SPSI dan SPMO.
Dalam pertemuan yang berlangsung Sabtu (11/5) itu, Sekper PTP Mitra Ogan, Mahmud Riyad menyampaikan manajemen PTP Mitra Ogan akan memfasilitasi perwakilan serikat pekerja untuk menghadap ke RNI Holding.
Manajemen PTP Mitra Ogan juga meminta serikat pekerja untuk membuka akses penggalian produksi di afedeling yang belum dikontrak dengan sistim pola swakelola. Tujuan supaya bisa menambah pembiayaan operasional dan gaji karyawan.
Serta dalam waktu dekat manajemen akan mendatangkan direktur SDM RNI Holding untuk bertemu dengan serikat pekerja di kantor pabrik Karang Dapo. Hanya saja tawaran untuk bertemu dengan manajemen RNI Holding itu ditolak serikat pekerja.
BACA JUGA:Masih Mogok Kerja, Disnaker Layangkan Surat
BACA JUGA:Pekerja Mitra Ogan Tuntut Gaji dan THR, Ancam Mogok Total
Dengan alasan persoalan itu sudah diserahkan ke pemerintah dan DPRD OKU. Mereka masih menunggu penjadwalan dari Sekretaris DPRD OKU. Serta menolak membuka akses penggalian produksi di afedeling. Karena tidak ada kepastian waktu pembayaran gaji karyawan.
Pengurus serikat pekerja juga mendesak direksi untuk menagih seluruh biaya afdeling yang sudah dikontrakan tapi belum dibayar pihak ketiga. Pihak Serikat Pekerja akan melanjutkan aksi mogok sampai tercapai kesepakatan. “Karyawan masih mogok,” kata Maryadi, perwakilan serikat pekerja.
Sampai upah karyawan terealisasi. Karena yang dibutuhkan karyawan adalah bagaimana agak anak dan istri bisa makan. Apalagi sebentar lagi akan memasuki tahun ajaran baru.
Terpisah, Sekretaris DPRD OKU Iwan Setiawan mengatakan, untuk surat ke pusat termasuk manajemen RNI masih dalam proses. “Kita masih menunggu koordinasi antara pihak terkait di pusat,” ujarnya singkat. (bis)