Bank Indonesia Rilis Indikator Perkembangan Stabilitas Rupiah, Cek Hasilnya
Bank Indonesia Rilis Indikator Perkembangan Stabilitas Rupiah, Cek Hasilnya-Foto: Bank Indonesia-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam menghadapi dinamika perekonomian global dan domestik yang terus berubah, Bank Indonesia memperhatikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah.
Berdasarkan data terkini pada tanggal 6 hingga 8 Mei 2024, terdapat sejumlah peristiwa signifikan yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah dan kondisi keuangan Indonesia secara keseluruhan.
Pada akhir hari Selasa, 7 Mei 2024, nilai tukar Rupiah berada pada level Rp16.040 per dolar AS. Sementara itu, Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke angka 6,90%.
Di sisi lain, DXY menguat ke level 105,41, sedangkan Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 4,46%.
BACA JUGA:Uang Kuliah Nol Rupiah, Lulus Langsung Kerja, Berikut 10 Sekolah Kedinasan Paling Diserbu
BACA JUGA:Astaga! Ada 4 Bank Bangkrut April ini, Ayo Segera Cek Rekening, Amankah Dana Simpanan Anda?
Keesokan harinya, pada pagi hari Rabu, 8 Mei 2024, Departemen Komunikasi Bank Indonesia melaporkan bahwa nilai tukar Rupiah dibuka pada level Rp16.080 per dolar AS.
Di saat yang sama, Yield SBN 10 tahun naik ke angka 6,94%.
Selain itu, data terkait aliran modal asing juga menjadi sorotan penting.
Premi CDS (Credit Default Swap) Indonesia 5 tahun per 7 Mei 2024 mengalami penurunan menjadi 69,91 bps, dibandingkan dengan posisi sebelumnya pada 3 Mei 2024 sebesar 70,69 bps.
Hal ini mencerminkan dinamika yang terjadi dalam persepsi risiko pasar terhadap Indonesia.
BACA JUGA:Ini Jadwal dan Cara Penukaran Rupiah di Sumatera Selatan yang Harus Diketahui
BACA JUGA:Budidaya Ikan Lele, Menghasilkan Pundi Rupiah, Manfaatkan Kolam Terpal di Belakang Rumah
Data transaksi juga mencatat bahwa pada 6-7 Mei 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan beli neto sebesar Rp4,04 triliun.