Underpass Simpang Charitas Tahap DED, Perkuat Intermoda, Pacu Minat Naik Angkutan Massal

--

Ada beberapa faktor penyebab kenaikan tersebut, seperti pihaknya memperbanyak kegiatan eduwisata dan edutrip di LRT, menguatkan kerjasama dengan lintas instansi dan pemangku kepentingan terkait. Membuat kartu berlangganan untuk ASN, lansia, masyarakat umum, pin prioritas bagi ibu hamil dan orang rentan, serta tarif berlangganan bagi penumpang. “Kita juga memaksimalkan tenant UMKM dan ruang kreasi yang ada,” jelasnya. 

Bila melihat lalu lintas terbanyak jatuh pada hari Sabtu dan Minggu. Dalam dua hari itu, penumpang bisa tembus 20-30 ribu orang per hari. “Stasiun paling banyak dikunjungi Asrama Haji dan Ampera. Di Asrama Haji banyak pekerja, warga, dan anak sekolah yang menggunakan LRT, sedangkan di Ampera banyak pedagang dan orang yang berlibur,” ungkapnya. Animo itu juga didorong kehadiran feeder LRT yang ada. 

BACA JUGA:Diperbaiki, Underpass Ditutup Sementara

BACA JUGA:Viral di Media Sosial: Video Pemuda dengan Mobil Berpelat TNI Mogok di Underpass Picu Kontroversi

Kasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana BPKARSS, Aditya Yunianto menambahkan salah satu faktor penting peningkatan jumlah penumpang yaitu kehadiran ruang kreasi, pojok baca, dan tenant UMKM. Ruang kreasi biasanya diisi pertunjukan musik di Stasiun Bumi Sriwijaya, stand UMKM sebagai mitra menjajakan makanan minuman di berbagai stasiun. Lalu sambil menunggu keberangkatan, penumpang dapat membaca buku di pojok baca. 

Pihaknya terus berusaha mengembangkan inovasi dan kreasi meningkatkan jumlah penumpang, salah satunya pemanfaatan aset instansi yang bisa dikelola bersama masyarakat. “Sebagai Badan Layanan Umum, kami mengajak perusahaan dan stakeholder terkait memajukan LRT. Ini moda transpotasi kebanggaan kita bersama,” paparnya. (tin/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan