Produksi Tape Ketan Daun Jambu hingga Tape Ketan Hijau, Manfaatkan Tanaman di Pekarangan Rumah

PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Kreatif dan inovatif. Itulah yang dilakukan Titi Marlinda. Tak lagi menjabat sebagai komisioner KPU Kota Prabumulih, dirinya kini menekuni hobinya dalam hal memasak.

Betapa tidak, perempuan yang berasal dari Muntilan, Magelang itu mempunyai hobi memasak sejak lama. “Bahkan, dulu di sela-sela DL (dinas luar), saya sering ikut kursus memasak,” ujarnya mengawali perbincangan.

Saat ini, Titi, membuka usaha makanan dari rumah nya di Jalan Dempo, Prabumulih Timur, Kota Prabumulih. Di rumahnya itulah, dia memproduksi berbagai jenis makanan dan memasarkannya melalui medsos dan kini telah banyak dikenal orang dari mulut ke mulut.

BACA JUGA:Biayai Korporasi-UMKM dengan Skema SCF

BACA JUGA:Kuatkan Brand, Angkat UMKM Lokal

‘’Alhamdulillah, lebaran tadi terjual 250 boks atau 100 kg tape ketan,” ujarnya mengaku 1 boks tape ketan dijual seharga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu.

Ada tiga jenis tape ketan yang dijualnya, yakni tape ketan hijau, tape ketan hitam dan tape ketan daun jambu. “Bahan-bahannya kebanyak ambil dari tanaman sendiri. Seperti daun jambu, daun pandan dan daun shuji,” sebutnya.

Sedangkan, untuk ragi nya didatangkan langsung dari Muntilan. “Alhamdulillah ternyata banyak peminatnya dan yang buat di Prabumulih baru disini saja. Itu baru tahu saat membuat P-IRT dan sertifikat halal di Dinas UMKM,” bebernya.

BACA JUGA:Bagi-Bagi 1.000 Sertifikat Halal Gratis, Untuk UMKM Bidang Makanan Minuman

BACA JUGA:Dorong Kemajuan UMKM

Tak hanya pembeli dari dalam Kota Prabumulih, produknya itu juga diminati banyak orang dari luar Prabumulih bahkan ke pulau Jawa.

Diceritakannya, dia mulai membuka usaha tape di tahun 2021. “Tapi tidak fokus kadang jualan kadang tidak. Kalau sekarang tiap hari produksi dan sudah ada pegawai saat produksi banyak,” terangnya  yang juga mengaku tersedia pempek, tahu bakso, bika ambon, pukis, serambi solo, keripik ubi dan tongkol suir. (chy)