https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sensani Paralayang Bukit Jukoh Kayu Kambing, Desa Sukaraja, Kecamatan Kota Agung, Lahat

PARALAYANG: Kegiatan Paralayang yang diadakan di Bukit Jukoh Kayu Kambing. Desa Sukaraja, Kecamatan Kota Agung Lahat. -Foto : KRIS SAMIAJI/SUMEKS -

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabupaten Lahat memiliki potensi wisata yang cukup tinggi baik dari segi wisata, budaya dan keindahan alamnya. salah satunya ada di Desa Sukaraja, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat.

Desa Sukaraja mengikuti lomba Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel 2024. Untuk melihat keindahan desa ini, Desa didatangi tim juri dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel, Sumatera Ekspres dan didampingi Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat. 

Secara geografis, Desa Sukaraja memiliki Desa luas 32.500 km dan berada di dataran tinggi yang mencapai 1.062 mdpl.  Sehingga menjadikan Bukit Jukoh Kayu Kambing sebagai obyek wisata dalam menarik wisatawan lokal maupun luar negeri. 

Kepala Desa Sukaraja, Marlena memaparkan, asal muasal nama Bukit Jukoh Kayu Kambing.“Jukoh dalam bahasa lokal berarti lokasi yang tinggi dan banyak ditumbuhi tanaman kayu keras yang dedaunannya mirip daun pohon beringin bernama Kayu Kambing,” jelasnya.

Bukit Jukoh Kayu kambing, lanjutnya, merupakan wisata alam yang menyajikan pemandangan indah dan hawa sejuk. “Bukit ini digunakan untuk pendakian dan perkemahan bagi wisatawan dan juga spot untuk berolahraga paralayang,” tuturnya. 

BACA JUGA:Ajak Swasta Hitung Impact Wisatawan, Selama Momen Libur Lebaran

BACA JUGA:Desa Wisata 10 Daerah Bersaing, 24 April, Juri APDW Sumsel 2024 Mulai Visitasi

Lanjut Kades Sukaraja Marlena, daya tarik wisata di desanya diantaranya Bukit jukoh kambing dengan ketinggian 1062 mdpl. Lalu paralayang dirintis 2021 dan mulai pada 2022. Untuk even provinsi pernah dilakukan di Paralayang Desa Sukaraja juga ada Bupati cup.

Sementara untuk akses ke bukit dan lokasi paralayang, untuk sampai ke atas masih menggunakan motor.

Di Desa Sukaraja juga telah membina 12 atlet dan saat ini sudah mulai ada yang tertarik menjadi atlet dan mencapai 30 atlet binaan atau pilot Paralayang. Dijelaskan Mehsan pelatih paralayang Sumsel, bahwa untuk parasut ada 10 paralayang. Untuk atlet - atlet ada yang dari Desa Sukaraja, Kecamatan Kota Agung hingga daerah lain.

"Agar lebih menarik wisatawan, memang harus sebanyak mungkin pilot Paralayang dan master tandem dengan pengunjung. Sehingga pengunjung bisa merasakan sensasinya terbang dari atas ketinggian dan menikmati keindahan alam," sampainya.

Lalu Cantika Oktaviani Ketua Pokdarwis menjelaskan bahwa untuk pariwisata di Desa Sukaraja ialah Bukit Jukoh Kayu Kambing dan Paralayang di bukit tersebut. Dijelaskan bahwa Bukit JuKoh Kambing sudah dikenal oleh beberapa atlet dari luar Lahat. kedepannya akan lebih fokus perekonomian masyarakat sekitar seperti tempat kuliner di landing dan atas bukit. Untuk tandem Rp450ribu sekali penebangan. Untuk Desa wisata Desa Sukaraja mengikuti dua kategori. Yakni kategori kelembagaan dan daya tarik pengunjung. (gti) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan