Jamin 1.6 Juta Guru Terima Tunjangan Sertifikasi

Ilustrasi Guru-Foto: Ist-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Iwan Syahril mengungkapkan, Indonesia sejatinya mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20 persen.

Namun, untuk catatan, 11 persen dari dana tersebut langsung ditransfer ke pemerintah daerah. 

Saat ini, sistem tata kelola pemerintah dan pendidikan itu menganut sistem desentralisasi. 

BACA JUGA:Korban Pinjol Ilegal Banyak Guru, Mencapai 42 Persen

BACA JUGA:Inilah Kalender Pendidikan Tahun Ajaran 2024-2025, Guru dan Siswa Seluruh Indonesia Wajib Catat!

”Bahkan besaran anggaran pendidikan Kemendikbud dan Kemenag lebih besar Kemenag karena Kemenag masih terpusat,” jelasnya. 

Sistem tata kelola ini pula yang disebutnya membuat rekrutmen guru prosesnya sangat panjang. Mengingat, tergantung oleh pihak pemda. Yang mana, ketika ada guru pensiun tak langsung diganti dan ujung-ujungnya rekrut honorer.

”Karena berlangsung lama, akhirnya kekurangan guru cukup banyak. Tapi sekarang, sudah 800 ribu telah berhasil lolos seleksi PPPK yang artinya 80 persen target 1 juta guru sedikit lagi terpenuhi,” paparnya. 

Selain itu, ada wacana untuk bisa meningkatkan kesejahteraan guru melalui pemberian tunjangan sertifikasi guru untuk guru-guru swasta.

Menurutnya, saat ini, ada sekitar 1,6 juta guru belum mendapatkan tunjangan sertifikasi ini. Di mana, 80 persen merupakan guru swasta. 

”Untuk guru dalam jabatan sebenarnya kami melalui RUU Sisdiknas mendorong sebuah usulan, supaya 1,6 juta ini bisa segera terakselerasi tunjangan sertifikasi,” ungkapnya. Termasuk, 300 ribu guru PAUD non formal untuk bisa dijadikan formal dan mendapat sertifikasi. 

Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi mengamini, kini, profesi guru kurang diminati. Penyebabnya tak lain adalah masalah kesejahteraan. Entah gaji yang tidak pasti hingga gaji yang rendah.

Padahal, tugas  dan tanggungjawab guru sangat besar dalam mencerdaskan anak bangsa. ”Padahal guru adalah kunci untuk transformasi pendidikan,” ungkapnya. 

Karenanya, dia berharap, melalui guru yang berkualitas, terpenuhinya kesejahteraan guru, hingga kepastian status guru yang diangkat menjadi ASN maka kebutuhan guru akan terpenuhi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan