Kerbau Mati Mendadak Karena Penyakit Ngorok, Warga Diminta Lapor Dinas Perternakan Setempat

KERBAU: Dinas Peternakan secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap kerbau akibat mewabahnya virus Septicaemia Epizootica atau penyakit ngorok di OKI dan OI.-FOTO: ANDIKA/SUMEKS-

BACA JUGA:Terima 6.000 Dosis Vaksin Kerbau

Wabah ngorok mulai terdeteksi di Ogan Ilir sejak Februari lalu.

Sebelumnya dimulai dari kabar tiga ekor kerbau mati di Desa Tanjung Lubuk Kecamatan Indralaya Selatan.

Hingga bertambah temuan 25 kerbau yang terinfeksi virus SE dan terpaksa untuk disembelih.

Setelah temuan tersebut, Pemkab Ogan Ilir gencar memvaksin hewan ternak sapi dan kerbau, diantaranya di wilayah Indralaya dan Indralaya Selatan.

BACA JUGA:Daging Kerbau Laris Manis

BACA JUGA:Hujan, Jalan Jadi “Kubangan Kerbau”

Sejauh ini, lebih dari 200 ekor kerbau dan sapi di Ogan Ilir yang divaksin oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Lilis mengimbau para peternak sapi dan kerbau silakan melapor jika ada hewan ternak yang terindikasi wabah penyakit ngorok.

"Vaksin untuk pencegahan penyakit ngorok ini tidak dipungut biaya alias gratis," pungkasnya. (uni/dik)
 


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan