11 Kerbau Mati Mendadak, Biarkan Mati di Rawa kolong tol Indralaya
KERBAU: Sebanyak 11 kerbau mati mendadak di rawa kolong tol Indralaya tepatnya wilayah Desa Tanjung Setelko, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir dibiarkan begitu saja, kemarin.-FOTO: ANDIKA/SUMEKS-
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Belasan kerbau mati dikabarkan mati mendadak. Lokasi tepatnya berada di wilayah desa Tanjung Setelko, kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. Menurut informasi masyarakat, kondisi ini bari terjadi beberapa hari terakhir.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ogan Ilir, Lilis Suryani membenarkan hal tersebut. "Ya benar, informasi yang kami terima, ada 11 kerbau yang mati di Desa Tanjung Seteko," ujar Lilis. Senin (22/4).
Menurutnya, kerbau-kerbau tersebut mati diduga kuat karena terserang wabah ngorok (tagere) atau Septicaemia Epizootica (SE). Berdasarkan keterangan warga, kematian mendadak kerbau tersebut dimulai sejak hari sabtu, (20/4) lalu.
Saat ini bangkai kerbau mati dibiarkan tergeletak di rawa dan kolong jalan tol di wilayah Desa Tanjung Seteko. Petugas dinas masih melakukan pendataan terkait kemungkinan bertambahnya jumlah kerbau yang mati. "Petugas kami sedang mengecek ke lapangan," ungkapnya.
BACA JUGA:Bakteri Penyakit Ngorok Meluas, Setelah OKI-OI, Puluhan Kerbau di Empat Lawang Mati Mendadak
BACA JUGA:Sawah Rusak Dimasuki Kerbau, Petani Minta Ganti Rugi
Wabah ngorok mulai terdeteksi di Ogan Ilir sejak Februari lalu. Sebelumnya dimulai dari kabar tiga ekor kerbau mati di Desa Tanjung Lubuk Kecamatan Indralaya Selatan. Hingga bertambah temuan 25 kerbau yang terinfeksi virus SE dan terpaksa untuk disembelih.
Setelah temuan tersebut, Pemkab Ogan Ilir gencar memvaksin hewan ternak sapi dan kerbau, diantaranya di wilayah Indralaya dan Indralaya Selatan. Sejauh ini, lebih dari 200 ekor kerbau dan sapi di Ogan Ilir yang divaksin oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Lilis mengimbau para peternak sapi dan kerbau silakan melapor jika ada hewan ternak yang terindikasi wabah penyakit ngorok."Vaksin untuk pencegahan penyakit ngorok ini tidak dipungut biaya alias gratis," pungkasnya. (dik)