https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Doakan Leluhur, Baca Varita dan Sutera

RITUAL TOA PENG KONG Panitia Cheng Beng menggelar ritual Toa Peng Kong di TPU Talang Kerikil sebagai pertanda perayaan Cheng Beng resmi ditutup. Selain itu, panitia juga mendoakan para arwah yang tidak didatangi keluarga agar bahagia.-foto : adi/sumeks-

Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID - Setelah tiga pekan perayaan  Cheng Beng, Selasa (16/4) sekira pukul 11.00 WIB secara resmi ditutup. Penutupan Cheng Beng dilakukan dengan melakukan ritual di Toa Peng Kong yang ada di TPU Talang Kerikil. 

Tampak hadir dalam ritual tersebut, Ketua Panitia, Chandra Husien, Pipi, Alung, Tansri, Tohir Chandra, Hindra Lili dan juga puluhan  panitia lainnya. " Dengan digelar ritual ini, berarti perayaan Cheng Beng di TPU Talang Kerikil telah berakhir," terang Ketua Panitia, Chandra Husien dibincangi koran ini pada kesempatan tersebut.

Dan ritual tersebut, diungkapkan Chandra, dilakukan dengan mendoakan untuk arwah leluhur yang selama perayaan Cheng Beng ini tidak dikunjungi oleh keluarganya tadi. Di dalam ritual tersebut, semua arwah-arwah ini didoakan oleh panitia. " Semoga dengan doa yang kami bacakan tadi, semua arwah ini bisa berbahagia dan menjadi karma baik bagi  semua," tegasnya.  

Sementara itu, kata Chandra Husin, Cheng Beng merupakan tradisi yang sudah berjalan turun temurun di seluruh dunia ini termasuk di Indonesia. Adapun makna dari ziarah kubur tersebut menjadi bukti tanda bakti anak ke leluhur atau kerabat mereka tersebut yang sudah meninggal. Tak hanya itu, ini juga menjadi ajang silahturahmi dengan kerabat dan keluarga besar.

Pembimas Agama Budha Kanwil Kemenag Sumsel, Aris Cahyanto menjelaskan, bahwa ini merupakan ajaran dalam agama Buddha untuk saling menyayangi dan mendoakan sekaligus berziarah.

BACA JUGA:Ribuan Warga Ziarah di Puncak Perayaan Cheng Beng

BACA JUGA:Cheng Beng, Tradisi sejak Ribuan Tahun, Momen Pelimpahan Jasa

Di dalam sejarahnya, ia menyebutkan Cheng Beng sebagai bukti dan ketaatan anak kepada orangtuanya dan para leluhur. Di dalam agama Buddha juga dikenal dengan pelimpahan jasa bagi para kerabat dan leluhur yang sudah meninggal tersebut. 

“Doa dan sutera atau varita kita baca untuk orangtua atau leluhur dan kerabat yang telah meninggal, karma baik atau jasanya dilimpahkan ke mereka yang meninggal," pungkasnya.(afi/lia)RITUAL TOA PENG KONG: Panitia Cheng Beng menggelar ritual  Toa Peng Kong di TPU Talang Kerikil sebagai pertanda perayaa Cheng Beng resmi ditutup. Selain itu, panitia juga mendoakan para arwah yang tidak didatangi keluarga agar bahagia. (adi)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan