Dipapah, Anung Minta Pelaku Dihukum Setimpal
--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Hujan deras membasahi Kota Palembang mengiringi prosesi pemakaman ibu dan anak korban pembunuhan sadis di Jalan Karya Baru, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) 1.
Jenazah almarhumah Wasilah (35) dan putrinya, Farah Atika Aliyah (14) langsung dikebumikan pihak keluarganya setelah diautopsi di RS Bhayangkara M Hasan Palembang. Keduanya dimakamkan satu liang di TPU Puncak Sekuning, kemarin (16/4), usai Zuhur.
Terlihat suami almarhumah Wasilah, Anung Kurniawan (43) begitu terpukul kehilangan istri dan putri tercintanya. Dia sampai harus dipapah kerabatnya. Putranya yang selamat dari pembunuhan itu, Galuh (9) turut mendampingi Anung di pemakaman ibu dan kakaknya.
"Saya mencoba ikhlas. Tapi minta agar pelakunya dijatuhi hukuman yang setimpal," kata Anung sembari terisak. Pria yang berprofesi sebagai penjual tanaman hias dan memiliki kios di samping halte transmusi Perpustakaan Daerah (Pusda) Sumsel ini berusaha tabah, meski harus kehilangan dua orang tercintanya sekaligus dengan cara yang tragis.
Kedua jenazah dibawa dengan mobil ambulans polisi dalam satu keranda dari RS Bhayangkara M Hasan Polda Sumsel. Sempat disalatkan di Masjid Al-Munawwaroh Jl Parameswara Bukit Baru, baru menuju tempat peristirahatan terakhir di TPU Puncak Sekuning.
BACA JUGA:Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Bukit Baru Dimakamkan Satu Liang
Sepanjang proses ini, Galuh yang menjadi saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan kakaknya jadi pusat perhatian. Siswa kelas 3 SD itu terlihat tegar. Tapi tetap saja tak dapat menyembunyikan kesedihannya kehilangan dua orang yang dicintainya.Dia didampingi sejumlah kerabatnya.
Sebelumnya, Tim Forensik RS Bhayangkara M Hasan baru menyelesaikan autopsi kedua korban pembunuhan itu, Senin (15/4) malam. Lantas apa hasil pemeriksaan luar terhadap kedua korban?
Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, AKBP dr Mansuri SpF menyebut, korban Wasila mengalami luka di bagian leher. Diduga akibat hantaman benda tumpul. Sementara, korban Farah mengalami luka yang cukup parah dan lebih banyak dibandingkan dengan sang ibu.
"Untuk jasad atas nama F luka yang dialaminya lebih banyak dibandingkan dengan M. Ada luka robek akibat sabetan senjata tajam bahkan perut, dan ada luka gores di pergelangan tangan kanan," bebernya.
Adanya luka gores di pergelangan tangan kanan bawah Farah, dr Mansuri menduga sebelum akhirnya meregang nyawa, siswi kelas IX SMP Islam Az Zahra-2 itu kemungkinan sempat menangkis serangan terduga pelaku dengan tangannya. "Ada dugaan jika F ini berupaya melakukan perlawanan. Terbukti dengan adanya luka di pergelangan tangan kanan," pungkas Mansuri. (kms)