https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Digitalisasi Tiket Kapal: Mudik Nyaman Bebas Antri, Berantas Praktek Percaloan

KAPAL FERRY : Sejumlah kendaraan mengantri naik kapal ferry setiba di dermaga pelabuhan penyeberangan. Penerapan digitalisasi tiket Ferizy telah mempermudah pengguna jasa kapal memesan tiket penyeberangan dimana saja dan kapan saja. -Foto : DOK ASDP-

Cuma tarifnya lebih mahal, misal saat membawa truk batubara ia harus membayar tiket penyeberangan ke pengurus Rp1.570.000 juta golongan kendaraan VIB (truk barang <10 meter), padahal tarif normal layanan reguler Rp1.285.200. “Sisanya imbal jasa. Jauh selisihnya, mungkin mereka bagi-bagi,” terangnya. Jika menyopiri truk logistik mereka kenai Rp1.350.000, masih tetap di atas tarif normal.

Namun sejak tahun lalu Amir tak lagi memakai jasa calo karena sudah reservasi tiket via Ferizy. “Aplikasi ini dari pengelola pelabuhan penyeberangan (ASDP, red) langsung, bisa mesan dari handphone. Kapan saja, jadwal keberangkatan pasti, tarifnya normal. Saya dapat menyimpan kelebihan uang jasa untuk kebutuhan di  jalan,” tegas wong Palembang ini. Tinggal scan barcode e-tiket saat masuk kapal dan menunggu paling sejam.

Lagipula, sekarang banyak dermaga lintasan sehingga kapal cepat bersandar. “Sebelumnya dermaga kapal di Pelabuhan Bakauheni-Merak sedikit, sekarang diperbanyak pengelola. Jadi kapal tak lama nunggu, bisa segera sandar. Makanya dulu berjam-jam, sekarang sampai pelabuhan kami langsung masuk kapal,” bebernya.

Saat ini masing-masing lintasan Merak-Bakauheni punya 7 dermaga, termasuk dermaga eksekutif. PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Pelabuhan Bakauheni menyiapkan 66 kapal pada angkutan Lebaran 2024. ASDP juga meningkatkan sarana prasarana dan fasilitas  pendukung di beberapa cabang utama, di antaranya peningkatan kapasitas Dermaga 2 Merak dari 3.000 GT menjadi 10.000 GT, penyediaan travelator pada access bridge menuju Dermaga Reguler Merak, peningkatan dermaga ponton menjadi dermaga MB di Pelabuhan Gilimanuk berkapasitas 5.000 GT, toilet, posko kesehatan, dan bufferzone  di lintasan.

Semua ini untuk memastikan kenyaman dan mencegah penumpukan penumpang (pemudik) atau kendaraan di pelabuhan pada puncak arus mudik-balik Pulau Jawa-Sumatera. Transformasi layanan modern ASDP, baik itu inovasi digitalisasi ticketing maupun operasional pelabuhan penyeberangan cukup beralasan, mengingat lalu lintas kendaraan dan penumpang bepergian via jalur laut terus meningkat. Sementara Perseroan berusaha hadirkan pelayanan prima ke pelanggan, terutama mendukung kelancaran angkutan Lebaran dan Nataru 2024/2025.

Sesuai moto perusahaan “Bangga Menyatukan Nusantara” dan jargon 51 tahun ASDP hadir “Innovate to Elevate”, dimana ASDP berkomitmen melakukan inovasi, meningkatkan kualitas layanan, serta memberi pengalaman terbaik ke seluruh pengguna jasa. Pada periode angkutan Lebaran 2024, ASDP memproyeksikan jumlah penumpang penyeberangan melalui 8 lintas pantauan nasional mencapai 5,78 juta penumpang, atau naik 15 persen dibanding periode sama tahun 2023. Sementara untuk kendaraan ditaksir 1,37 juta unit, naik 14 persen dari periode sama 2023.

Ke delapan lintasan yang dipantau secara nasional selama pelaksanaan Posko Lebaran 2024 itu berada di bawah koordinasi 9 cabang ASDP, yakni Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk dan Jangkar-Lembar, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Ajibata-Ambarita, Bajoe-Kolaka, Tj Api-Api-Tj Kalian, dan Panajam-Kariangau. Total tercatat 51 dermaga dengan 215 unit kapal dioperasikan ASDP untuk melayani perjalanan mudik tahun ini.

Transformasi Bertahap, Pengguna Ferizy Capai 1,9 Juta

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah memulai transformasi layanan digital secara bertahap sejak tahun 2017 di seluruh lini perusahaan, mulai dari aspek komersial, operasional, keuangan, hingga pengelolaan SDM. Digitalisasi ini sebagai langkah perbaikan menyeluruh pada pelabuhan yang dikelola, salah satunya program digitalisasi ticketing kapal penyeberangan untuk peningkatan kualitas layanan.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menerangkan perjalanan transformasi tiket online ASDP diawali pre-paid card atau cashless-RFID ticketing pada Agustus 2018. Lanjut implementasi e-KTP, pasport, dan card reader untuk pengisian data manifest dan kecepatan transaksi pada Juni 2019, hingga akhirnya ASDP meluncurkan Ferizy pada Mei 2020.

Empat tahun berselang atau per 31 Desember 2023, total pengguna platform Ferizy telah mencapai 1.976.486 users. Tren pengguna aktif masih terus meningkat seiring bertumbuhnya demand penyeberangan. “Ferizy mempermudah pengguna jasa memesan tiket kapal penyeberangan secara real time, darimana saja dan kapan saja. Mereka tinggal tunjukan e-tiket dan check in di pelabuhan sesuai jam yang ditentukan sehingga tak lama menunggu,” ungkap Shelvy dalam keterangannya.

Sistem ini meminimalisir potensi kepadatan di area pelabuhan penyeberangan karena populasi penumpang dan kendaraan tersebar secara merata sesuai kuota tiket yang dibuka, khususnya pada momen HKBN (hari besar keagamaan nasional) seperti Lebaran dan Nataru 2024/2025. Tak kalah penting, lanjut Shelvy, digitalisasi ticketing memberantas praktek percaloan oleh segelintir oknum masyarakat yang ada di pelabuhan.

“Kami dari manajemen terus melakukan sosialisasi, imbauan, dan penekanan berulang-ulang agar masyarakat yang ingin beli tiket ferry bisa via online di aplikasi atau website trip.ferizy.com. Kami tak pernah bosan mengingatkan pengguna jasa jangan beli tiket lewat calo,” bebernya. Jika kesulitan, masyarakat bahkan bisa membeli tiket di mitra resmi ASDP yakni Agen BRILink, Agen Finpay, Alfamart, Indomaret, serta tiket.com.

ASDP juga menerapkan radius batasan pembelian tiket ferry via Ferizy untuk menciptakan penyeberangan yang berkualitas dan menghindari calo, yakni Pelabuhan Merak sejauh 4,71 km dari titik tengah pelabuhan terluar, Bakauheni sejauh 4,24 km, Ketapang sejauh 2,65 km, dan Gilimanuk sejauh 2 km. Di pelabuhan pihaknya ketat melakukan pemeriksaan nama penumpang kapal dengan nama pemesan tiket terutama saat peak season sekarang ini.

Hingga akhir 2023, ASDP telah menerapkan digitalisasi layanan tiket online di 20 pelabuhan seperti Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, Kamal, Pototano, Kayangan, Tanjung Kalian, Gorontalo, dan Pagimana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan