https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Hujan Sebentar, Banjir tak Terelakan, Genangi Jalan Protokol, Pemkot Selesaikan Jangka Pendek

Sedikit tersendat kendaraan menuju arah kota Palembang karena ada genangan air setinggi 30 -50 cm di jalan kol h Burlian km 7 Palembang. Foto: kris samiaji/sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Hujan Minggu (7/4) pagi kembali memicu banjir di sejumlah titik Kota Palembang. Ketinggiannya pun rata-rata mencapai sebatas betis orang dewasa, seperti terpantau di Jalan R Soekamto PDAM Kalidoni, Jalan M Isa, Jl Kol H Burlian, Simpang Polda, serta titik rawan banjir lainnya di Pipareja dan Sekip dekat Lorong Hanan Lota Palembang. Banjir yang lumrah terjadi saat hujan deras ini tentu saja menganggu arus lalu lintas yang ada. 

Di Jalan R Soekamto, banjir masih bisa dilalui kendaraan namun harus hati-hati. Demikian pula di Jl Dr M Isa mengingat banyak lubang cukup dalam. Warga sekitar, Frans mengatakan biasanya banjir di Jalan Dr M Isa tidak terlalu lama. "Genangannya tak lama karena air mengalir ke kolam retensi yang ada di samping Universitas Katholik atau depan Yayasan IBA. Tapi memang mengganggu perjalanan kendaraan, takut mogok kena air," jelasnya, kemarin.

Di Pipareja, kendati jembatan sudah dilebarkan dan dibuat cukup tinggi, namun arus air yang mengalir ke kolam retensi belakang PTC tidak begitu lancar. "Di sini masih pecak dululah, kak. Cuman memang genangan airnyo idak separah dulu, sekarang cepet surut," kata Imam, sembari mengatur arus lalulintas pada saat hujan turun di lokasi. 

Camat Kemuning, M Irman SSTP MSi ikut terjun ke lapangan. "Jalan di Pipareja dan Sekip dekat lorong Hanan memang daerah rawan banjir. Kita sudah terjun kesana untuk mengecek langsung," kata Irman. Memang berdampak juga pada hunian dekat jalan.

BACA JUGA:Ringankan Warga Terkena Dampak Banjir

BACA JUGA:WOW! Banjir Reward, Yuk Klaim Kode Redeem PUBG Mobile Hari Ini Rabu 3 April 2024, Bisa Dapat Skin M416 Gratis!

Pemerintah sejauh ini terus mengoptimalkan tugasnya. "Jadi pompa air yang berada di pinggir Sungai Musi, tersambung ke Sungai Sekip dioperasionalkan. Sehingga air tak terlalu lama surut," kata dia. Irman menambahkan jika memang di tempat warga ada lokasi siring yang buntu akibat sedimentasi atau banyak sampah, agar segera melapor.

"Kalau ada laporan warga, mudah mudahan tim PU segera turun membersihkan area yang dianggap mandeg atau buntu aliran airnya. Kita juga meminta semua warga dapat menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah di lingkungan mereka atau daerah aliran air," kata Irman.

Pj Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi mengatakan penyelesaian jangka pendek untuk banjir pasca hujan yakni dengan melakukan pengangkatan sedimen yang tinggi, termasuk pelebaran drainase yang ada. Total ada 500 tim dibagi beberapa kelompok yang bertugas. Data Dinas PUPR Kota Palembang tahun 2023, total titik banjir yang awalnya berjumlah 113, kini berkurang menjadi 37 genangan air per 4 Januari 2024. 

"Durasi genangan air tersebut tidak lebih dari 6 jam bahkan di bawah 2 jam sudah surut," ujarnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak mengatakan lokasi banjir berada di beberapa sub Daerah Aliran Sungai (DAS). Yakni di Sub DAS Sekanak ada 7 lokasi, Sub DAS Lambidaro 3 lokasi, Sub DAS Bendung 6 lokasi, Sub DAS Buah 4 lokasi, Sub DAS Gasing 4 lokasi, Sub DAS Borang 8 lokasi dan sisanya Sub DAS Ulu. 

Sementara Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi seminggu ke depan potensi hujan di Sumsel masih terjadi. Potensi itu terjadi hampir di seluruh wilayah Sumsel dengan peningkatan hujan intensitas sedang hingga lebat. Hal tersebut diungkap Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani. 

BACA JUGA:NO APRIL MOP! Hari Ini Senin 1 April 2024, Garena Banjir Kode Redeem FF Buat Kalian, Sikat Lur!

BACA JUGA:Cara Aman Berkendara Melewati Banjir

"Sepekan ke depan umumnya cuaca berawan, berawan tebal. Ada potensi peningkatan cuaca seperti hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang, kilat dan petir. Diprakirakan terjadi di hampir seluruh wilayah Sumsel, namun sifatnya sporadis dan lokal," ujar dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan