Banyak Suku tapi Tetap Rukun

PALEMBANG – Provinsi Sumsel menjadi wilayah yang zero konflik, karenanya Gubernur Sumsel, H Herman Deru meminta seluruh lapisan masyarakat dari berbagai etnis dan suku bangsa yang berada di Sumsel tetap menjaga kerukunan mempertahankan zero konflik di Sumsel. “Sumsel terdiri dari berbagai suku bangsa, saya berharap tetap pertahankan kondisi zero konflik di Sumsel dan tetap damai hidup rukun antar suku,” ujarnya saat pelantikan pengurus Paguyuban Jawa Timur Sumsel, di Griya Agung, Sabtu (7/1) malam. Baca Juga : Kadis Perhubungan Sumsel, Ajak Masyarakat Kembali Keangkutan Umum

Deru mengatakan banyak suku di Sumsel namun wilayahnya tetap aman dan jauh dari konflik, salah satu suku yang ada yakni Jawa Timur yang baru saja mengukuhkan pengurus paguyuban Jawa Timur Sumsel. "Pengurus paguyuban seyogyanya bisa memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata dalam mewujudkan tekad mempertahankan zero konflik," jelasnya. BACA JUGA : Demam Lato-Lato, Anak-Anak Adu Skill dan Fokus

Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSos, Gubernur Jawa Timur yang merupakan Ketua Umum Paguyuban Jawa Timur merasa kagum dengan Sumsel yang bisa zero konflik meski punya beragam suku bangsa. "Pak Deru bilang Sumsel bisa zero konflik. Inimenjadi kekuatan besar untuk bisa dipertahankan bersama, dimana kita berbeda tapi satu yang diikat dengan Pancasila. Ini merupakan nilai-nilai filosofi di Indonesia yang harus dipertahankan, " cetusnya.

Tak lupa Khofifah juga menitipkan warga Jatim yang berada di Sumsel kepada Gubernur Sumsel, H Herman Deru agar selalu diberikan bimbingan. "Kami menitipkan warga Sumsel dari Jatim kepada Gubernur agar tetap strong partnership dan collaboration, bangun keduanya agar proses integrasi kehidupan berbangsa dan bernegara tercapai," katanya. Selain itu kepada warga Jatim yang berada di Sumsel, Khofifah juga berpesan agar tetap menjadi bagian dari kekuatan Sumsel, melakukan kontribusi di sektor ekonomi, dan lainnya demi memajukan Sumsel. (nsw/fad)