Ilmu Pelatihan Membekas dan Bermanfaat, Perangkat-Kader Teknik Desa Muba Tak Bisa Lagi Ditipu Tukang

DISKUSI: Sekdes Lumpatan 1, Faisol Rizal (baju kuning) bertukar pikiran dengan sejawatnya, Deby Rahmat Saleh dari Desa Lumpatan 2 mengenai rencana pembangunan di desa masing-masing. Mereka terbantu karena sudah punya bekal dari Pelatihan Teknik Infrastruk-Foto: Ist-

SEKAYU, SUMATERAEKSPRES.ID - Pelatihan Teknik Infrastruktur Desa yang diikuti perangkat dan kader desa Muba di Hotel Beston akhir Februari dan awal Maret 2024 lalu terbukti bermanfaat.

Itulah yang dirasakan Faisol Rizal dan Ricky, Sekdes dan kader teknis Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu. Keduanya mengaku kini paham bagaimana perencanaan dalam membangun infrastruktur dasar di desa mereka.

"Banyak yang kita dapat dari pelatihan itu. Kami jadi bisa membaca gambar rancangan. Kemudian menghitung volume, bikin gambar, bikin RAB. Bagi kami,  ini sangat bermanfaat sekali," kata Faisol, di Kantor Desa Lumpatan 1, kemarin (5/4).

Dengan kemampuan ini, setidaknya mereka bisa mengetahui perencanaan, pelaksanaan pembangunan berbagai infrastruktur dasar. Jadi lebih maksimal dalam pengawasan. "Kami tidak bisa dibohongi lagi oleh tukang. Kita bisa tahu kalau volumenya, atau perencanaannya tidak sesuai," beber Faisol.

Dengan memahami perencanaan, ke depannya pembangunan infrastruktur akan lebih efisien. "Kalau perhitungan tepat, tentunya material yang akan dibeli juga sesuai kebutuhan. Tidak terbuang," ungkapnya.

BACA JUGA:Jamin Layanan BBM di Jalur Mudik, Siagakan Seluruh Infrastruktur

BACA JUGA:Kolaborasi untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan, PLN - Kejati Adakan FGD

Tidak juga tekor. Bahkan bisa meminimalisir kalau ada terjadi perubahan RAB. "Enak kalau perubahan di tengah jalan masih tidak melampaui budget. Kalau lebih, siapa mau bayar. Makanya bagi kita ilmu yang didapat dalam pelatihan di Palembang kemarin sangat penting," ucap Faisol.

Mereka sendiri antusias ikut karena pelatihan semacam itu baru pertama kali digelar. Selama ini dalam perencanaan pembangunan infrastruktur sangat tergantung pendamping desa. "Kalau pendampingnya aktif dan mudah koordinasi enak. Tapi kalau  ketemu saja jarang, kan repot," cetusnya.

Kini, dengan sudah punya bekal ilmu infrastruktur dasar, mereka mulai melakukan perencanaan kegiatan fisik. Tentu saja dengan mengaplikasikan ilmu yang didapat. Salah satunya untuk penyusunan RAB. "Nanti setelah lebaran kita mulai RAB dan perencanaan untuk kegiatan fisik tahun ini," bebernya.

Senada, Deby Rahmat Saleh, Kaur Perencanaan Desa Lumpatan 2 yang merasa pelatihan dan ilmu yang diterima sangat bermanfaat. Ditambah lagi para pemateri dari lembaga yang kredibel dan benar-benar kompeten.

"Kami selain dibekali teori dalam pelatihan itu, juga mengikuti ujian kompetensinya. Pengajarnya kompeten. Kita mendapatkan sertifikat juga," katanya. Menurut Deby, dirinya yang punya background pendidikan bukan lulusan teknik merasa sangat membutuhkan pelatihan seperti itu. Sebab, profesinya saat ini menuntut ia tahu soal infrastruktur desa. "Setidaknya, walau tidak mahir betul seperti yang belajarnya bertahun-tahun, tapi kalau mau ditipu tukang, sekarang sepertinya jauhlah," ucapnya.

BACA JUGA:Perbanyak Infrastruktur Layanan Dasar, Tuntaskan Kemiskinan, Stunting, dan Sanitasi Tak Layak

BACA JUGA:Prioritaskan Infrastruktur Desa, Budidayakan Pisang Cavendish

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan