Jukung Hancur Berkeping-keping, Usai Isi 6.000 Liter BBM, Asal Pasti Api dalam Penyelidikan
OLAH TKP GABUNGAN: Pihak Polrestabes Palembang bersama Pertamina, melakukan olah TKP gabungan di lokasi kapal jukung Bintang Kejora yang terbakar, berimbas kerusakan pada SPBB apung 27-255-03 di perairan Sungai Musi Kelurahan 3-4 Ulu, Palembang. -FOTO: BUDIMAN/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Meledak dan terbakarnya kapal jukung Bintang Kejora usai mengisi BBM di SPBB apung 27-255-03 di perairan Sungai Musi Kelurahan 3-4 Ulu, Palembang, masih dalam penyelidikan Satpolairud Polrestabes Palembang dan Polsek SU I.
Dimana dalam kejadian, Senin, 1 April 2023, sekitar pukul 21.05 WIB, menimbulkan 1 korban jiwa Askolani (60) selaku nakhoda kapal. Dua orang mengalami luka bakar, Dedi Setiawan (32) dan Krisna (22), serta 1 ABK lagi masih hilang tenggelam, Endut (25), warga Jalur 13 Banyuasin.
“Penyelidikan yang kami lakukan, terkait dengan penyebab ledakan. Kami juga melibatkan PT Pertamina, berkenaan keamanan dari BBM yang masih ada di SPBB,” terang Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Selasa sore, 2 April 2024.
Harryo menjelaskan secara rinci, kapal jukung Bintang Kejora milik Dedi Setiawan. Kapal dinakhodai (alm) Askolani, berawak Dedi Setiawan, Krisna, dan Endut. Mereka tiba di SPBB apung itu sekitar pukul 14.00 WIB, hendak mengisi BBM untuk dibawa ke Jalur 13 Banyuasin.
Setelah mengantre cukup lama, baru dilayani pengisian BBM sekitar pukul 18.30 hingga 19.00 WIB. “Mereka melakukan pengisian 3.000 liter Pertalite dan 3.000 liter solar, dilayani terakhir oleh petugas SPBB,” bebernya.
BACA JUGA:Terbakarnya Illegal Refinery di Desa Sereka, Babat Toman, Pernah Tutup 33 Titik dalam Sehari
Usai mengisi BBM ke kapal jukung Bintang Kejora, SPBB apung itu tutup sekitar pukul 20.30 WIB dan petugasnya pulang. Namun ada petugas jaga malam yang ditugaskan pemilik SPBB. Sedangkan kapal jukung Bintang Kejora itu masih bersandar di SPBB.
"Sekitar pukul 21.05 WIB, kapal jukung tersebut meledak dan terbakar di depan SPBB. Tumpahan isi BBM dari kapal jukung sebanyak 6.000 liter itu membuat kobaran api makin membesar, menghancurkan kapal hingga berkeping-keping,” ulas Harryo.
Nakhoda kapal, Askolani ditemukan hanyut tidak jauh dari Pelabuhan Boombaru. Sementara Dedi dan Krisna yang terluka bakar ditemukan tak jauh dari TKP, sudah dievakuasi dan dirawat di RS dr AK Gani Palembang.
“Seorang ABK lagi, atas nama Endut, hingga kini belum ditemukan. Masih dicari Satpolairud Polrestabes Palembang dan Basarnas Palembang,” katanya.
Malam itu juga, Harryo mendampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo dan sejumlah PjU Polda Sumsel, sudah melihat langsung ke lokasi terbakarnya kapal jukung di SPBB tersebut.
Di lokasi kejadian, didapati pecahan kapal jukung usai ledakan. Termasuk bagian SPBB yang rusak, akibat terkena pecahan kapal jukung. “Kami simpulkan, ledakan dari kapal jukung. Namun apa penyebab ledakan itu, masih dalam penyelidikan anggota yang di lapangan," pungkasnya.