Jelang Lebaran, Emas Jadi Primadona

LARIS: Jelang hari raya idulfitri 1445 Hijriaah, minat warga Palembang untuk membeli maupun menjual emas cukup tinggi. Utamanya hasil penjualan emas digunakan untuk keperluan berlebaran. -foto : dudun/sumeks-

Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID - Menjelang hari Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, suasana pasar di kota Palembang semakin ramai dengan masyarakat yang memadati berbagai toko. Tidak hanya kue kering yang menjadi buruan utama, namun juga berbagai kebutuhan lainnya seperti pakaian, perlengkapan rumah, dan tak ketinggalan, perhiasan emas.

Pemilik toko emas Laris di depan Megaria Palembang, Ko Hans, mengungkapkan bahwa menjelang Idulfitri, minat masyarakat terhadap perhiasan emas memang cukup meningkat. Namun, ia juga mencatat fenomena menarik di mana sebagian masyarakat tidak hanya datang untuk membeli, tetapi juga menjual emas sebagai cara untuk mendapatkan dana segar menjelang hari raya.

"Kami melihat bahwa tidak hanya pembeli, tetapi juga ada yang menjual emas. Ini menunjukkan bahwa emas masih menjadi salah satu pilihan utama masyarakat dalam mengatur keuangan mereka," ujar Ko Hans.

Salah satu barang yang paling diminati oleh pembeli adalah cincin emas. Ibu-ibu terutama menjadi penggemar kalung dan gelang emas yang menjadi simbol kemewahan dan keanggunan. Namun, dengan harga emas yang cenderung naik, pembeli harus siap membayar harga yang lebih tinggi dari biasanya.

BACA JUGA:Kirana Fary Sebut Warna Earth Tone Jadi Tren Tata Rias Lebaran 2024

BACA JUGA:Bagikan 600 Paket Lebaran Ke Warga yang Mebutuhkan

"Harga emas saat ini memang sedang naik. Untuk jenis cincin, kami menawarkannya dengan harga sekitar Rp 6.5 juta per sukunya. Sementara untuk kalung, harganya mencapai sekitar Rp 6.450 ribu per sukunya," tambah Ko Hans.

Fenomena serupa juga terlihat  di beberapa pasar lain di kota Palembang menjelang Idulfitri. Para penjual emas melihat momen ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan penjualan mereka, sementara para pembeli berlomba-lomba untuk mendapatkan perhiasan emas sebagai bagian dari tradisi dan juga investasi masa depan.

Salah seorang warga Palembang Dewi mengaku saat ini lebih memilih untuk menjual emas. Alasannya, uang hasil penjualan emas tersebut akan digunakannya untuk mudik ke kampung halamannya. Dari hasil menjual cincin seberat satu suku ia mengaku uang yang didapat cukup lumayan.  “Kalau mudik pasti butuh biaya yang cukup besar. Selain untuk ongkos dan THR bagi keluarga juga untuk kebutuhan lainnya yang pengeluarannya cukupo besar,” aku wanita berjilbab ini.  (iol)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan