351 JCH Sumsel Lansia, Berusia 80-100 Tahun
--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Penyelenggaraan ibadah haji 2024 masih memprioritaskan jemaah lanjut usia (lansia) dan yang beresiko tinggi (risti). Hal ini tidak terlepas dari kondisi para JCH Indonesia yang bakal berangkat ke Tanah Suci.
Untuk di Sumsel saja, terdata 351 JCH masuk kategori lansia. “Usianya di atas 80 tahun hingga 100 tahun,” ungkap Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumsel H Armet Dachil, kemarin.
Ia menjelaskan, 351 jemaah lansia itu tersebar pada 17 kabupaten/kota se-Sumsel. “Kalau di bawah 80 tahun belum masuk kategori lansia,” jelasnya.
Namun, dari 351 JCH yang masuk kategori lansia itu tidak semuanya sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih). “Kami belum data fix-nya karena masih menunggu data dari kabupaten/kota, berapa jumlah jemaah lansia yang sudah melunasi,” tambah dia.
Bisa saja ada yang tidak melunasi karena meninggal dunia atau sebab lain. Sedangkan untuk JCH yang masuk kategori resiko tinggi (risti), hal itu kewenangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
BACA JUGA:9 Ikhtiar Kemenag Tingkatkan Layanan Haji Ramah Lansia, Mitigasi Risiko Berhaji 2024
Secara nasional, berdasar data Siskohat Kesehatan Kementerian Agama (Kemenag) RI, dari 200.362 JCH yang telah menjalani pemeriksaan, sekitar 76 persen masuk kategori risti. Temuan itu merata, hampir di semua daerah.
Jenis penyakit yang paling banyak diderita JCH yaitu dislipidemia atau kelainan pada lemak dalam darah. Total ada 73.517 jemaah atau sekitar 34 persen. Gangguan itu tak bisa diremehkan karena dapat memicu sejumlah penyakit berat. Seperti stroke hingga penyumbatan aliran darah.
Empat jenis penyakit lain yang paling banyak diderita JCH yakni hipertensi, diabetes, jantung, hingga penyakit hati. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Lilik Mahendro Susilo menyebutkan, kondisi itu tak terlepas dari komposisi JCH Indonesia yang masih banyak diisi lansia.
Karena itu, dalam pemeriksaan kesehatan, ditekankan betul jemaah yang akan berangkat harus memenuhi syarat istitaah. “Jika mampu secara jasmani, JCH tersebut boleh diberangkatkan,” bebernya.
Data terakhir, dari 200 ribu lebih JCH yang diperiksa kesehatannya, sebanyak 2.129 orang dinyatakan tidak istitaah kesehatan. Mereka gagal berangkat haji tahun ini.
Bagaimana JCH risti? Lilik menambahkan, mereka dinyatakan masih masuk kategori istitaah kesehatan. ”Kondisi kesehatan mereka akan terus dipantau di semua tingkatan,” jelasnya.
BACA JUGA:Berikut Jadwal Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2024, Kloter Pertama Terbang Tanggal Ini Nih