Berikan Edukasi Bagi Pelajar dan Pengajar, Cegah OPT Cabai dan Cara Pengendaliannya
SOSIALISASI: Sosialisasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) cabai dan cara pengendaliannya dilakukan POPT, Shinta Citra Kusuma, SP dan PPEP POPT. Monica Lestari SP dan Rika Yulinda SP untuk para pelajar dan guru yang berada di SMKN Sumsel Palembang. FOTO--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) telah di-launching sejak 2021. Awalnya program ini yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian pangan keluarga ini sasarannya keluarga prasejahtera.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengubah mindset masyarakat dari pola pikir konsumen atau pembeli menjadi pola pikir penghasil melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Tetapi kini program yang dinilai memiliki tujuan mulia ini semakin diperluas.
BACA JUGA:GSMP Go to School, Pj Bupati Empat Lawang Bagikan Bibit Cabe ke Siswa SD dan SMP
Tak hanya menyasar masyarakat, tapi juga kantor dan sekolah. Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni pada 25 Februari 2024 lalu telah me-launching GSMP Goes to School dan GSMP Goes to Office serentak se-Sumatera Selatan.
Menindaklanjuti program GSMP goes to School, Senin, 25 Maret lalu dilakukan sosialisasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Cabai di SMK Negeri Sumatera Selatan Kota Palembang.
Sosialisasi OPT cabai dan cara pengendaliannya dilakukan POPT, Shinta Citra Kusuma, SP dan PPEP POPT. Monica Lestari SP dan Rika Yulinda SP.
Dalam kegiatan ini dilakukan penyampaian materi tentang OPT cabai serta cara pengendaliannya, pengenalan APH dan pesnab. Selain itu juga dilakukan cara-cara pengecekan pH tanah, pembuatan perangkap lalat buah dan pengendalian OPT kutu-kutuan menggunakan insektisida berbahan aktif imidakloprid.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan dapat diterapkan di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal masing-masing.
‘’Kita berharap adanya sosialisasi ini bisa memberikan edukasi bagi pelajar dan tenaga pengajar di SMK Sumsel Kota Palembang bisa mengetahui cara pengendalian hama penyakit pada tanaman cabai,’’ ujar Yosi Utami SP MPP MAP, kepala UPTD BPTH Sumsel.
Saat ini, tanaman cabai yang ditanam di lingkungan SMKN Sumsel ini sudah mulai besar. Penanaman cabai menggunakan mulsa an organic.
Mulsa ini lembaran plastik yang akan menutup zona lahan pada tanaman budidaya. Tujuan penggunaan mulsa plastik adalah untuk menjaga dan melindungi permukaan tanah dari terjadinya pengikisan, menjaga kadar kelembapan dan struktur pada tanah, serta menghalangi perkembangan hama dan gulma.
BACA JUGA:Tanam di Kebun, Miliki Banyak Manfaat, Ini yang Dilakukan Dinas Pertanian OKU dalam Mendukung GSMP