Liputan 7 Hari di Lubuklinggau, Rumah Wartawan di Muratara Dikuras Maling, Baju-Tas Sekolah Anak pun Lenyap
BERANTAKAN: Kondisi rumah pasangan Zulqarnain dan Wulandari, di Desa Noman Baru, Kecamatan Riput, Muratara, berantakan diacak-acak maling. Dari teras, kamar, sampai dapur. Pakaian berantakan dihamburkan pencuri.- FOTO: ZULQARNAIN/SUMEKS-
*Perabotan hingga Barang Antik
*Termasuk Baju-Tas Sekolah Anak
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Tempat tinggal wartawan Sumatera Ekspres di Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, berantakan diacak-acak maling. Rumah tersebut ditinggalkan kosong selama seminggu karena Zulqarnain sedang liputan di Kota Lubuklinggau.
Diketahui, Zulqarnain memang membawahi liputan 3 daerah, di Kabupaten Muratara, Kota Lubuklinggau, dan Kabupaten Musi Rawas (MLM). Pencurian di rumahnya di Kampung 7, Desa Noman Baru, diketahui saat dia dan keluarga pulang ke rumah, Jumat sore, 22 Maret 2024.
“Waktu sampai rumah pukul 17.00 WIB, melihat pagar kecil pembatas pintu sebelah kanan sudah terlihat dirusak,” terang Wulandari (33), istri Zulqarnain. Mereka sudah curiga, rumah mereka dibobol maling.
Begitu membuka pintu depan yang masih terkunci, mereka tambah shock. Sebab, semua barang dan perapotan rumah sudah berantakan. Baju-baju sudah berhamburan di lantai. “Semua barang berharga habis, tidak bersisa lagi,” tutur Wulandari.
BACA JUGA:Mantapkan Persiapan MTQ
Setelah diinventarisir, barang-barang yang hilang berupa sepeda motor Mio warna biru nopol BG 4169 HT, televisi 24 inci merek Sharp, sepeda gunung merek Atlantis, lemari es warna pink merek Sharp.
“Sama laptop Accer warna hitam, kamera Canon, dan kamera Vlok 4K, alat kerja suami,” tuturnya. Barang lain yang hilang, kompor gas 2 tungku berikut tabung gas elpiji, magic com, mesin pompa air merek Sanyo, kipas angin, gerinda, bor listrik, bor elektrik, kunci ring 1 set.
Termasuk juga perabotan makan, senapan angin Canon, karpet bulu, pancing Kenzi Troya satu tas. Satu tas kecil batu akik, satu mesin giling mi, barang antik jenis keris, pakaian, tas sekolah anak dan lain-lain. "Semuanya habis dicuri,” ucapnya sedih.
Pencuri juga mengambil beberapa barang antik, yang nilai seni dan harganya lumayan wah. Seperti cicin zamrud lapis emas putih pemberian sesepuh Cipasung, KH Acep Adang Ruhiat.
BACA JUGA:Mudik Gratis Sudah Full Booking
BACA JUGA:Mantapkan Persiapan MTQ