Bobol Rumah di Desa Noman Baru Muratara, Prabot dan Barang Antik Raib
Aksi bobol rumah kembali marak menjelang hari raya Idul Fitri 2024, khususnya di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).-Foto: Zulkarnain/sumateraekspres.id-
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Aksi pencurianatau dikenal dengan istilah "bobol rumah", kembali menghantui sejumlah wilayah menjelang perayaan Idul Fitri 2024.
Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu yang terdampak serius.
Kejadian terbaru terjadi di Kampung 7, Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara. Informasi yang berhasil dihimpun mengungkap bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (22/3) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sejumlah pelaku berhasil bobol rumah milik Wulandari (33), merampas berbagai barang berharga di Desa Noman Baru.
BACA JUGA:Tok, Hakim Vonis Mati 2 Pembunuh Adik Kandung Bupati Muratara
BACA JUGA:Heboh! Motor Dinas Guru Terciduk Menjambret di Jambi, Ini Kata Kadisdik Muratara
Korban mengungkapkan bahwa suaminya bekerja di tiga wilayah sekitar, yaitu Musi Rawas, Lubuklinggau, dan Muratara.
Saat keduanya tiba di depan rumah mereka di Desa Noman Baru, kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, setelah pulang dari kota Lubuklinggau.
Mereka langsung menyadari ada kerusakan pada pagar kecil pembatas pintu sebelah kanan, menandakan adanya kehadiran pihak yang tidak dikenal (OTD).
Wulandari langsung merasa tidak enak hati, merasa bahwa rumahnya sudah disatroni oleh maling. Saat masuk melalui pintu utama yang masih terkunci, dia terkejut melihat semua barang dan perabotan rumah dalam keadaan berantakan.
BACA JUGA:Bekasai di Muratara, Tradisi Unik Menyambut Ramadan dengan Mandi Limau Bersama di Sungai
BACA JUGA:Kenapa Lagi Ini? Pleno Rampung, Warga Muratara Masih Saja Portal Jalan
Berbagai barang berharga, termasuk televisi, sepeda gunung, motor, laptop, lemari es, kompor, dan berbagai perabot rumah tangga lainnya, telah lenyap tanpa bekas.
Dalam kerugian tersebut, tidak hanya barang-barang modern yang hilang, namun juga barang-barang antik yang memiliki nilai historis dan sentimental.
Diantaranya adalah cicin zamrud lapis emas putih, dua bilah keris eks majapahit, serta berbagai barang antik lainnya.
Wulandari menyampaikan bahwa total kerugian materiil diperkirakan mencapai lebih dari Rp30 juta. Selain dirinya, beberapa tetangga juga mengalami serangan serupa dalam kurun waktu yang hampir bersamaan.
Pelaku diduga masuk ke rumah melalui lantai bawah yang terbuat dari kayu yang telah dijebol. Mereka kemudian naik ke lantai dua, dan turun menggunakan tali improvisasi yang terbuat dari kain dan pakaian milik korban.
Kepolisian setempat yang dipimpin oleh Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardhani dan Kapolsek Rupit AKP Khairil Hambali telah menerima laporan dari korban.
Mereka berjanji akan mengusut kasus ini dengan serius untuk segera menangkap para pelaku.
Kata Kapolsek Rupit, "Kami akan memproses laporan ini dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas."
Dia juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan meningkatkan sistem keamanan di lingkungan mereka. (zul)