Menghafal Al-Quran Perlu Dimulai Sejak Dini, Pelajari Teknik Menghafal 30 Menit 1 Halaman
DAUROH METODE TAHFIDZ : Syeikh Dr Ammar Azmi Al Jailani Al Hasani memberikan daurah ilmiah metode dan teknik penghafalan Qur'an. -Foto : ADI FATRIANSYAH/SUMEKS -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Untuk membumikan dan melahirkan lebih banyak para penghafal Qur'an, Ponpes Ki Marogan menggelar Daurah Ilmiah sejak Minggu (24/3). Dalam momen ini, pengisi materi pertama Syeikh Dr Ammar Azmi Al Jailani Al Hasani yang merupakan cucu Syeikh Abdul Qadir Jailani dari Gaza, Palestina. Dalam Daurah Ilmiah, pemati membagikan metode dan teknik penghafalan Qur'an 30 menit satu halaman.
"Kita ingin Palembang ini menjadi kota dengan para penghafal Al-Qur'an terbanyak, terlebih lagi di Nusantara terutama Sumsel. Karenanya kita menghadirkan ulama sekaligus tahfidz Qur'an dan Hadits, Syeikh Dr Ammar Al Jailani yang memiliki keilmuan luas. Ke depan, dengan metode 30 menit satu halaman akan lebih banyak lagi penghafal Qur'an yang ada di Palembang," ungkap Mudir Ponpes Ki Marogan, Ustad Mgs H A Fauzan Yayan di Rumah Suluk Ponpes Ki Marogan, kemarin.
Dengan target penghafal Qur'an ini, pembinaan dan latihan perlu sedini mungkin terutama di sela-sela waktu pelajaran diberikan. Karenanya di momen ini penghafalan Qur'an juga dimulai sejak anak usia dini, dari tingkat TK dan SD sehingga anak-anak menjadi terbiasa menghafalkan Al-Qur'an.
"Memang waktu yang paling pas dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan itu sejak dini. Di saat itu, tumbuh kembang otak berada pada posisi pas untuk menyerap semuanya. Terutama berkenaan nilai dari sebuah pendidikan. Begitu mereka sudah terbiasa membaca sekaligus dekat dengan Al-Qur'an, hidupnya akan tetap berpegangan pada Al-Qur'an dalam setiap langkah dan kehidupan yang akan datang," jelasnya.
BACA JUGA:Mudah Digunakan, Ini 4 Link Baca Al-Quran Online di Bulan Ramadhan untuk Meningkatkan Iman dan Takwa
BACA JUGA:Strategi Efektif Menghafal Al-Quran, Niat yang Kuat Jadi Kuncinya!
Syeikh Dr Ammar Azmi Al Jailani Al Hasani mengungkapkan bagi orang yang mendalami dan mempelajari Al-Qur'an, setidaknya memiliki keutamaan yang tidak dimiliki oleh orang lain yang juga tidak melaksanakannya. Dimana keutamaan mempelajari ilmu Al-Qur'an salah satunya standarisasi kemuliaan dari seseorang ini di hadapan Allah. Sekaligus standarisasi bagi orang yang pandai yang di dalam dirinya diberikan Al-Qur'an ataupun sebagai penghafal Al-Qur'an.
"Di dalam Al-Qur'an dan hadits disebutkan, orang yang paling mulia dan berada di sisi Allah SWT adalah yang di dalam dirinya itu terdapat cahaya Al-Qur'an. Bahkan orang yang paling baik daripada umatnya Nabi Muhammad ini, dimana dirinya mengkaji, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an dalam hidupnya. Sehingga hal ini akan membawa kebaikan bagi semua umat Nabi Muhammad," pungkasnya. (afi/fad)