Candu Narkoba hingga Ilmu Hitam
*Ribuan Warga Sumsel Alami Gangguan Jiwa
SUMSEL – Ribuan warga di Sumatera Selatan (Sumsel) berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ada yang gejalanya ringan (anxietas/gangguan cemas), sedang hingga yang berat (schizofrenia).
Ternyata, sebagian dari mereka ini terganggu kejiwaannya karena pengaruh narkoba (kecanduan, red). Tapi ada pula karena dampak belajar ilmu hitam.
Misalnya di Kabupaten Muara Enim. Ada 1.854 orang yang alami gangguan jiwa. "Dari jumlah tersebut, yang gejalanya berat cukup banyak, 1.182 penderita," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muara Enim, dr Eni Zatila MKM, kemarin.
Dari jumlah itu, ada 49 yang dipasung keluarganya karena sering mengamuk, takut mengganggu warga lain. Kata dr Eni, pihaknya pun lakukan kunjungan, berikan pendampingan. “Sekarang berkurang jadi 35 penderita yang dipasung. 14 sudah berhasil dibebaskan dan pendapatkan pengawasan serta obat dari puskesmas,” jelasnya.
BACA JUGA : Dorong Penegak Hukum Selidiki Pokir Dewan BACA JUGA : Titip Pokir, Dewan Main Proyek demi FeeMereka ini tersebar di 13 kecamatan. Yang miris, sebagian besar warga alami gangguan kejiwaan berada pada usia produktif. Jumlahnya 1.176 orang. "Mereka yang dipasung, selain stres berat, ada enam kasus yang riwayatnya pengguna narkoba," beber dia.
Untuk gangguan jiwa berat, butuh proses pemulihan dan mencegah jangan sampai putus obat. Sedangkan dalam rangka pencegahan, Dinkes Muara Enim punya program CERDIK (Cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok termasuk narkoba, Rajin beraktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, Kendalikan stres dengan baik).
Ditambahkan dr Eni, warga yang punya gangguan cemas (gangguan jiwa ringan) harus segera berkonsultasi ke puskesmas setempat. Jangan sampai menjadi gangguan depresif atau bahkan schizofrenia.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Muara Enim, Drs Bhakti, mengatakan, sepanjang 2022 pihaknya sudah menertibkan 23 ODGJ di jalanan maupun dari informasi warga desa. Sebanyakt 7 orang dirujuk ke Yayasan Darma Guna Bengkulu, 4 orang ke PGOT dan 12 ke RS Ernaldi Bahar Palembang. "Di Januari ini ini, sudah ada tiga orang yang kami rujuk ke rumah sakit," tukasnya.