Setahun, Rusak 802 Rumah
*Dampak Puting Beliung, Potensi Korban Jiwa
SUMSEL - Angin kencang dan puting beliung sepanjang 2022 jadi salah satu bencana alam yang banyak mengakibatkan kerusakan di Sumsel. Sekitar 802 rumah, sekolah dan musala rusak. Ribuan warga terdampak. Peristiwa alam satu ini potensinya besar untuk menimbulkan korban jiwa.
Kejadian di beberapa daerah rawan. Seperti Muratara, Banyuasin, Muara Enim, Mura, Ogan Ilir, OKI, OKU Timur, Lubuklinggau, Prabumulih, Lahat, Muba, dan OKU (lihat grafis). Sedangkan di tahun ini, sudah terjadi angin puting beliung di Palembang, OKI, Muara Enim, Prabumulih, dan OKU.
Kepala Pelaksana BPBD Lahat, H Ali Afandi, mengungkapkan, pada Juni 2022 lalu, ada 139 rumah yang rusak akibat amukan angin puting beliung. Rincinya, 136 rumah dan tiga fasilitas umum. “Kejadiannya di Desa Tertap dan Bandar Aji, Kecamatan Jarai,” jelasnya.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa. Sudah ada prakiraan dari BMKG yang disebar ke pihak kecamatan di kawasan Jarai Area. "Ini kondisi alam. Namun memang sebelumnya sudah diperkirakan," ungkapnya. BACA JUGA : Palembang Masih Butuh Kolam Retensi BACA JUGA : Keluarga Alex Noerdin Dukung Penuh HA
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim, Abdurozieq Putra, mengatakan, angin kencang ataupun puting beliung berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah Muara Enim. Tahun lalu, ada beberapa kejadian. 20 Februari 2022 di Desa Patra Tani, Kecamatan Muara Belida. Dua rumah roboh dan tiga rumah rusak berat akibat diterjang angin kencang.
Lalu, 30 Maret 2022 di Desa Suka Jaya, Kecamatan Gelumbang. Satu rumah rusak berat dan 9 rumah rusak ringan. Pada 14 September 2022 di Desa Manunggal Batu dan Desa Aur Duri, Kecamatam Rambang Niru, rusak berat 10 rumah,
Pada 28 Desember 2022, angin kencang merusak atap satu rumah di daerah Tanjung Enim. Tahun ini, 7 februari 2023, angin kencang terjadi di Semendo Darat Tengah, di kantor Desa Batu Surau. Atap kantor terbang.