Kisah Nabi Luth AS: Melawan Kemungkaran Kaum Sadum yang Allah SWT Hinakan dalam Longsor dan Hujan Batu
Nabi Luth AS dan Dakwahnya di Tengah Kekejian Kaum Sadum. Foto: nu online--
Dengan kesabaran yang luar biasa, Nabi Luth AS berusaha membimbing kaumnya agar menyadari kesalahan mereka, namun tak seorang pun mau mendengar.
Bahkan, mereka mengancam dan melakukan kejahatan terhadap Nabi Luth AS sendiri.
Hal ini sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur'an surat Asy-Syu'ara ayat 160-167:
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوْطِ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۖ اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ لُوْطٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعٰلَمِيْنَ ۙ وَتَذَرُوْنَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُوْنَ قَالُوْا لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهِ يٰلُوْطُ لَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِيْنَ
Artinya: "Kaum Luth telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka,
"Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul terpercaya (yang diutus) kepadamu. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. imbalanku tidak lain hanyalah dari tuhan semesta alam.
Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks)? Sementara itu, kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Kamu (memang) kaum yang melampaui batas."
Mereka menjawab, "Wahai Luth, jika tidak berhenti (melarang kami), niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang diusir." (Asy-Syu'ara: 160-167).
BACA JUGA:Kisah Islami: Wasiat Terakhir Nabi Adam Sebelum Wafat yang Meminta Dicarikan Buah Surga
BACA JUGA:Jumat Hari Baik, Ada 4 Peristiwa Penting Nabi Adam AS dalam Hidupnya pada Hari Jumat
Nabi Luth AS kemudian berdoa kepada Allah SWT agar kaumnya mendapat azab atas perbuatan buruk mereka.
Allah SWT mengirimkan malaikat sebagai tamu yang menyamar sebagai para pemuda tampan.
Namun, ketika para malaikat mengungkapkan tujuan kedatangan mereka, kaum Sadum berusaha merebut mereka.
Kisah kedatangan para malaikat ini digambarkan dalam Al-Qur'an surat Hud ayat 77-81 sebagai berikut: