10 Tahun BPJS Kesehatan, Berhasilkah?
dr Yuliarni Mahasiswi Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.-FOTO : IST-
Ibunya yang juga memiliki kelainan darah diharuskan dilakukan kemoterapi, dan kesemuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Salah satu pengeluaran terbesar BPJS Kesehatan adalah pembiayaan penyakit katastropik.
Penyakit katastropik menyebabkan kecacatan bahkan kematian serta membutuhkan lama rawat yang panjang sehingga menimbulkan pembiayaan yang cukup tinggi.
Contohnya adalah penyakit jantung, stroke, kanker, dan gagal ginjal. Pada tahun 2022 BPJS Kesehatan mengeluarkan biaya klaim sebesar Rp24,05 triliun untuk 23,27 juta kasus penyakit katastropik.
BACA JUGA:HARUS TAHU: Inilah Jenis Kecelakaan yang Tidak Akan Dibayar oleh BPJS Kesehatan. Apa Saja?
BACA JUGA:Update Loker: BPJS Kesehatan Terima Karyawan Magang, Fresh Graduate atau Masih Mahasiswa Silakan Merapat
Untuk itu diperlukan peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan penyakit katastropik tersebut dengan melakukan Gerakan masyarakat hidup sehat yaitu beraktifitas fisik selama 30 menit.
Kemudian, makan buah dan sayur, tidak Merokok dan tidak minum alcohol, serta memeriksa kesehatan secara rutin ke Puskesmas atau klinik.
Kita adalah bagian dari Kesehatan Indonesia. Kalau bukan kita siapa lagi? (Sumber data: BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan). (*)
Oleh : dr Yuliarni
Mahasiswi Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya