Pertamina Berhasil Atasi Kebocoran Sumur RJA 54

PENUTUPAN: Kegiatan eksekusi penutupan kebocoran sumur migas RJA 54 Adera Field yang dilaksanakan tim IMT (Incident Management Team) PHR Regional 1, pada Senin (18/3). -FOTO: DIAN/SUMEKS-

Sebagai informasi bahwa penanganan sosial yang dilakukan oleh tim Adera Field berada di dua wilayah administratif Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI dan Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih.

PHR Regional 1 Sumatera sangat mengapresiasi dukungan dan kerjasama para pihak dalam membantu proses penanganan kebocoran sehingga dalam berjalan baik. Keutamaan keselamatan manusia, lingkungan dan masyarakat menjadi prioritas dimanapun kegiatan operasi dilakukan sesuai dengan aturan dan standar lingkungan yang berlaku. 

Prinsip operasi yang mengedepankan aspek keselamatan, efisien dan andal untuk terus memproduksi migas bagi Negara Republik Indonesia menjadi komitmen disetiap lini, mulai pekerja pelaksana di field hingga pimpinan tertinggi.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyampaikan gerak cepat ini merupakan bentuk tanggung jawab dari Pertamina yang dijalankan dengan maksimal dan sangat baik.

Dia pun tak memungkiri sejak terjadinya kebocoran pihaknya banyak menerima permintaan konfirmasi dan klarifikasi baik dari LSM, Media maupun pemerintah. 

Menanggapi hal tersebut, Anggono mengatakan bahwa SKK Migas terus melakukan koordinasi dan komunikasi aktif kepada pihak Pertamina dan tetap memberikan pengarahan serta pengawasan atas upaya-upaya yang dilakukan tim Pertamina di lapangan.

"Kami menyadari betul bahwa kejadian ini juga menjadi tanggung jawab kami, tidak hanya memantau perkembangan penanganan di lapangan namun juga memastikan agar Pertamina tidak lengah dan dapat bekerja cepat, tepat dan optimal dengan mengutamakan keselamatan agar permasalahan dapat dengan segera ditangani," ungkap Anggono. 

Selanjutnya dia juga menyampaikan apresiasinya kepada tim di lapangan atas proses penanganan yang termasuk cepat dan sigap. Dia juga tak lupa mengingatkan kepada pihak Pertamina untuk tidak berpuas diri dengan penyelesaian permasalahan yang terjadi, namun juga harus lebih aktif menjaga kondisi operasional di lapangan agar berjalan dengan baik, lancar dan aman serta jauh dari potensi-potensi kejadian yang tidak diinginkan. 

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kami, SKK Migas dan Pertamina untuk lebih giat dalam menjaga kondisi operasional di lapangan tetap berjalan aman," kata Anggono.

Dia juga berharap kejadian ini tidak berdampak pada kegiatan operasional yang harus terus berjalan guna menjaga ketahanan energi nasional. Anggono berharap pula agar semua pihak tetap memberikan dukungan yang positif untuk keberlangsungan kegiatan hulu migas. (chy/ril)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan