Penting! Begini Cara Tidur yang Berkualitas Selama Berpuasa Menurut Anjuran Pakar Kesehatan

Reporter: Rohim |

Editor: Alfery |

Senin , 18 Mar 2024 - 04:45

Tips tidur berkualitas selama bulan puasa -Foto: rawpixel/freepik-

SUMATERAEKSPRES.ID - Dr. Ngabila Salama, seorang praktisi dalam bidang kesehatan masyarakat, menyoroti pentingnya mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar untuk meningkatkan kualitas tidur selama bulan puasa.

Menurutnya, selama menjalankan ibadah puasa, waktu tidur malam cenderung berkurang karena kebutuhan untuk bangun lebih awal demi sahur.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memberi tubuh kesempatan untuk beristirahat dengan cukup selama tidur malam.

Dr. Ngabila Salama menyarankan untuk mengurangi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur, serta melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mandi air hangat sebelum beristirahat, dan mematikan lampu ketika tidur sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas tidur.

"Kita perlu mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar dan menjauhkan ponsel dari tempat tidur pada malam hari, termasuk menghindari cahaya dari televisi, laptop, dan perangkat lainnya," katanya.

Dr. Ngabila juga menyarankan agar aktivitas seperti menggunakan komputer, mengerjakan pekerjaan rumah, atau mengurus tagihan, dihindari menjelang waktu tidur malam karena dapat mengganggu proses tidur.

"Dengan berpuasa, kita sudah memiliki waktu tidur yang terbatas, maka sebaiknya hindari begadang di akhir pekan untuk menjaga konsistensi pola tidur," tambahnya.

Dia menekankan bahwa rata-rata manusia membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur setiap hari untuk menjaga kesehatan optimal.

Tidur yang berkualitas dapat meningkatkan produksi sel darah putih dan sel T yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh serta membantu mengurangi tingkat stres.

"Oleh karena itu, disarankan untuk berusaha tidur sekitar pukul 21.00 atau 22.00 agar kebutuhan tidur minimal tujuh jam per hari dapat terpenuhi," jelasnya.

penting! begini cara tidur yang berkualitas selama berpuasa menurut anjuran pakar kesehatan                            sumateraekspres.id - dr. ngabila salama, seorang praktisi dalam bidang kesehatan masyarakat, menyoroti pentingnya mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar untuk meningkatkan kualitas tidur selama bulan puasa.
menurutnya, selama menjalankan ibadah puasa, waktu tidur malam cenderung berkurang karena kebutuhan untuk bangun lebih awal demi sahur.
oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memberi tubuh kesempatan untuk beristirahat dengan cukup selama tidur malam.
dr. ngabila salama menyarankan untuk mengurangi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur, serta melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mandi air hangat sebelum beristirahat, dan mematikan lampu ketika tidur sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas tidur.
baca juga:tidur siang singkat dapat cegah lemas saat menjalankan ibadah puasa
baca juga:awas, tidur kurang dari 5 jam berisiko terkena diabetes tipe 2 
"kita perlu mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar dan menjauhkan ponsel dari tempat tidur pada malam hari, termasuk menghindari cahaya dari televisi, laptop, dan perangkat lainnya," katanya.
dr. ngabila juga menyarankan agar aktivitas seperti menggunakan komputer, mengerjakan pekerjaan rumah, atau mengurus tagihan, dihindari menjelang waktu tidur malam karena dapat mengganggu proses tidur.
"dengan berpuasa, kita sudah memiliki waktu tidur yang terbatas, maka sebaiknya hindari begadang di akhir pekan untuk menjaga konsistensi pola tidur," tambahnya.
dia menekankan bahwa rata-rata manusia membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur setiap hari untuk menjaga kesehatan optimal.
baca juga:berapa lama sebaiknya tidur setelah sahur untuk hindari penyakit? ini kata pakar kesehatan!
baca juga:leher sakit karena salah tidur, begini cara mengatasinya
tidur yang berkualitas dapat meningkatkan produksi sel darah putih dan sel t yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh serta membantu mengurangi tingkat stres.
"oleh karena itu, disarankan untuk berusaha tidur sekitar pukul 21.00 atau 22.00 agar kebutuhan tidur minimal tujuh jam per hari dapat terpenuhi," jelasnya.
dr. ngabila, yang juga merupakan staf teknis di bidang komunikasi transformasi kesehatan di kementerian kesehatan, menyarankan bahwa jika tidak memungkinkan untuk tidur pada waktu tersebut, penting untuk memastikan tidur selama enam jam di malam hari dan menambah waktu istirahat di siang hari.
ia menambahkan bahwa kurang tidur dapat mengakibatkan berbagai gangguan seperti sulit berkonsentrasi, gangguan ingatan, dan rasa kantuk yang berkepanjangan.
baca juga:kenapa tidur setelah sahur harus dihindari? ternyata ini jawabannya!
baca juga:tidur siang saat puasa ternyata miliki manfaat kesehatan berlimpah, cek yuk apa saja
"dalam jangka panjang, kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan depresi dan melemahkan sistem kekebalan tubuh," ungkap dr. ngabila salama.