Harga Beras Masih Naik

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Upaya meningkatkan produksi beras tahun ini dihadapkan pada masalah cukup krusial. Yakni, penyusutan luas tanam hampir 2 juta hektare.

Hal itu terungkap dalam rapat antar Komisi IV DPR dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kemarin. Salah satu ”menu” rapat adalah pembahasan ketersediaan pangan.

Amran menyebut target produksi beras tahun ini sebanyak 32 juta ton. Untuk mengejar target produksi beras itu, ada beberapa masalah yang berpotensi menjadi penghambat. Di antaranya luas tanam padi yang menyusut cukup signifikan.

BACA JUGA:Kejar Produksi Beras 1,8 Juta Ton

BACA JUGA:“Peningkatan Produksi Beras Sumsel Tertinggi Ke-3 Di Indonesia “

Dia mengatakan, luas tanam padi kurun waktu 2023–2024 berkurang hampir 2 juta hektare dibandingkan periode 2015–2019. Berkurangnya luas tanam padi tersebut otomatis berdampak pada penurunan produksi beras.

Penurunan luas tanam itu antara lain disebabkan pengalihan lahan dan faktor cuaca.
Masalah lainnya adalah berkurangnya volume pupuk subsidi setiap tahun.

Amran menuturkan, pada periode 2014–2018, alokasi pupuk subsidi mencapai 9,55 juta ton. Alokasi itu terus berkurang. Puncaknya pada 2024, volume pupuk bersubsidi hanya 4,73 ton.

”Kami ingin mengembalikan alokasi volume pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton kembali,” katanya.

BACA JUGA:Tim Satgas Kabupaten Lahat Sidak Harga Beras di Pasar Tradisional

BACA JUGA:Bulog Intervensi Harga Beras di Pasar

Menurut dia, dengan alokasi pupuk yang tinggal 4,73 juta ton, diperkirakan ada 20 persen petani yang tidak bisa mengakses pupuk bersubsidi. Dengan begitu, hal itu berpengaruh pada proses tanam padi.

Amran menambahkan upaya meningkatkan produksi beras tahun ini juga masih akan terdampak perubahan iklim. Menurut perhitungannya, perubahan iklim membuat produksi padi berpotensi susut sekitar 30 persen.

Untuk mengatasi masalah iklim itu, ada beberapa strategi yang dilakukan Kementan. Di antaranya, upaya pompanisasi air sungai untuk lahan sawah tadah hujan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan