Akhiri Hidup di Kusen Pintu Rumah, Ini Bunyi Surat Wasiat Pria Paruh Baya Ini

Petugas kepolisian melakukan olah TKP gantung diri, korban sempat meninggalkan surat wasiat untuk keluarganya.-foto: ist-

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID -  Warga Jalan Booster, Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, Minggu (10/3) pagi mendadak heboh. Suandi Husin (57), warga setempat ditemukan tak bernyawa.

Pria paruh baya itu ditemukan tergantung di kusen pintu rumahnya. Dugaan sementara, korban mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri.

Saksi yang  pertama kali menemukan korban telah dalam kondisi tak bernyawa adalah anaknya sendiri, Darwin (20).

Penemuan ini menyebar cepat. Ketua RT setempat langsung menghubungi petugas Polsek Sukarami, yang dipimpin Panwas Iptu Denny Irawan SH MH yang langsung meluncur ke TKP.

BACA JUGA:Bilangnya Buang Air Kecil Ternyata Gantung Diri di Dapur, Penyakit yang Dideritanya Ini Belum Kunjung Sembuh

BACA JUGA:Kisah Kelam akibat Judi Slot, Suami Gantung Diri Tinggalkan Istri dan Balita Putri Kembar serta Janin Kembar

Menurut keterangan Darwin, dia kali terakhir bertemu dengan almarhum ayahnya Sabtu (9/3) malam sekitar pukul 21.00 WIB

Menurut Darwin, dirinya pamit untuk menginap ke rumah temannya kepada korban yang tengah makan malam.
Kepada dirinya, korban berpesan agar jangan sampai pulang pagi.

Setelah itu Darwin pun langsung bergegas menuju ke rumah temannya. "Saya baru pulang ke rumah sekitar pukul 05.00 WIB subuh tadi, dan mendapati ayah sudah dalam posisi tergantung di kusen pintu depan," aku Darwin yang masih terlihat shock.

Ditanya apakah dirinya sempat melihat gelagat aneh dari sang ayahnya yang mengakhiri hidup dengan cara tragis, Darwin mengaku tidak ada.

BACA JUGA:Tinggalkan Surat Wasiat, Gantung Diri Dipicu Persoalan Rumah Tangga

BACA JUGA:SEREM! Pria Gantung Diri Ditemukan Istri Bos Temukan Saat Buang Hajat

Dari hasil olah TKP yang dilakukan Unit Identifikasi Satreskrim Polrestabes Palembang ditemukan secarik kertas wasiat berisi permintaan maaf korban kepada keluarganya sebelum bunuh diri.

Untuk kepentingan penyelidikan, jasad korban sempat dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan guna dilakukan visum et repertum (ver) atau otopsi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan