https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Menelusuri Jejak Sejarah di Jembatan Teluk, Saksi Bisu Perjuangan Masyarakat Muba Melawan Penjajah

Jembatan Teluk di Desa Epil, Kecamatan Lais, Kabupaten Muba, Provinsi Sumsel. Saksi bisu perjuangan Front Langkan melawan dan menghadang pasukan penjajah. -Foto: kolase berbagai sumber-

MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, ketika kemerdekaan Indonesia diumumkan, Jembatan Teluk di Desa Epil, Kecamatan Lais, Kabupaten Muba, Provinsi Sumsel, menjadi saksi sejarah perjuangan masyarakat dalam merebut kemerdekaan.

Meskipun jembatan ini dibangun oleh Belanda dan menjadi lokasi pertempuran antara pasukan Indonesia dan penjajah, konstruksinya tetap kokoh tanpa kerusakan yang signifikan.

Pasukan Indonesia, bersama dengan rakyat yang tergabung dalam Front Lankan, menggunakan strategi untuk menghambat pasukan Belanda dengan menempatkan barang-barang seperti gelondongan karet di jembatan tersebut.

Dulu kabupaten Banyuasin dan Musi Bayuasin masih satu wilayah, tentara di daerah ini dikenal dengan sebutan Tentara Langkan dan bangsa asing menjulukinya sebagai Setan Langkan.

BACA JUGA:Buat Kamu yang Belum Tahu, Ternyata ini Loh Asal Usul Nama Sekayu di Kabupaten Muba!

BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu Sejarah Kota Sungai Lilin Muba, Ternyata Namanya Diambil dari Sini!

Tercatat sebanyak 69 pejuang termasuk tenaga medis dan Perwira yang meninggal dalam perang lima hari lima malam di dalam monumen pahlawan Front Langkan.

Pahlawan yang tewas di medan perang tersebut merupakan garis pertahanan TNI di peron kiri yang resmi dibentuk BRI tanggal 15 Februari 1947.

Front Langkan memiliki nama seksi yang istimewa dengan nama Batalyon 30 Resimen 45 yang dipimpin oleh Letnan Muda Dayat dengan wakilnya Sersan Mayor Muchsin Syamsuddin.

Selain nilai historisnya, Jembatan Teluk juga menjadi tempat tinggal bagi rumah-rumah tradisional dan kegiatan sehari-hari masyarakat yang masih mempertahankan nuansa zaman dulu, termasuk menangkap ikan dan membudidayakan ikan di keramba. 

BACA JUGA:Mencengangkan, Ini 10 Fakta Yang Belum Banyak di Ketahui Soal Jembatan Ampera!

BACA JUGA:Masjid Merogan, Ritus Sejarah Perkembangan Islam di Palembang Mahakarya Kiai Merogan

Nah, untuk saat ini Jembatan Teluk tidak lagi dijadikan sebagai akses utama, karena sudah ada jembatan baru yang di bangun pemerintah sekitar tahun 2000-an di sebelah kanan Jembatan Teluk.

Tapi jika kamu mau melihat langsung saksi sejarah yang masih berdiri di Kabupaten Muba, mungkin kalian bisa langsung mendatangi lokasi jembatan teluk ini ya. Wassalam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan