https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tanam Pohon Tekan Gas Rumah Kaca, Lepasliarkan Satwa Elang Bondol

TANAM POHON : Prosesi penanaman 400 bibit pohon seperti Pulai, Bayur, Ketapang Kencana, Alpukat, dan Duku di Hutan Wisata Punti Kayu, kemarin. -Foto : KRIS SAMIAJI/SUMEKS -

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dan seluruh pemangku kepentingan daerah baik unsur swasta, mitra, NGO, akademisi, komunitas, green ambassador, dan masyarakat bersama-sama melakukan penanaman pohon serentak seluruh Indonesia di Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu, kemarin (7/3). Kegiatan ini bagian dari memperingati Hari Bakti Rimbawan Ke-41.

Inspektur Jenderal KLHK, Ir Laksmi Wijayanti MCP, mengatakan, kegiatan ini merupakan acara ke-4 dari rangkaian penanaman serentak di Provinsi Sumsel. Sebelumnya pihaknya juga melakukan kegiatan serupa pada 30 Desember 2023, 14 Januari 2024, dan 7 Februari 2024. "Hari ini (kemarin, red) sebagai rangkaian memperingati Hari Bakti Rimbawan Ke-41 yang jatuh pada 16 Maret mendatang," katanya, kemarin. 

Menurut dia, pemerintah bersama stakeholder terkait punya agenda dan program besar menurunkan gas rumah kaca melalui sektor perhutanan maupun penggunaan lahan lainnya. "Itu semua otomatis ada kontribusi dan fungsi masing-masing, salah satu cara efektif dengan restorasi, rehabilitasi, dan  upaya mencegah laju deforestasi," katanya. 

Dikatakan, restorasi itu semua harus tercover mengingat hutan punya fungsi masing masing, seperti saat ini penanaman pohon sebagai kegiatan simbolik merestorasi kembali fungsi konservasi. "Kebetulan tempat dipilih tengah kota dan fungsi tertentu. Saya kira secara simbolik bahwa restorasi ekosistem berkontribusi penuh menekan emisi dan ini bisa dilakukan di mana saja, yang penting program dioptimalkan, yang rusak diperbaiki," tuturnya. 

BACA JUGA:Mau Bisnis Sawit? Cek Dulu Begini Cara Tanam Pohon Sawit yang Benar

BACA JUGA:Kodim 0418 dan Pemkot Palembang Rajin Banget Tanam Pohon di TPKS, Ternyata Ini Tujuannya!

Pihaknya juga sudah melakukan restorasi di lahan basah, wilayah lahan kritis, hingga ekosistem sensitif. "Apa yang dilakukan ini untuk  menurunkan gas rumah kaca melalaui sektor perhutanan maupun penggunaan lahan lainnya," pungkasnya. 

Turut hadir Plh Sekda Sumsel, Drs Edward Candra MH, Ketua DPRD Provinsi Sumsel, Kasubdit Sampah Spesifik- Direktorat PSLB3- KLHK, unsur UPT KLHK Lingkup Provinsi Sumsel, unsur TNI Polri, akademisi, Forum DAS, dan lainnya. 

Penanaman serentak sebanyak 400 batang bibit terdiri dari jenis tanaman kayu-kayuan, yaitu Pulai, Bayur, Ketapang Kencana, serta jenis tanaman MPTS yaitu alpukat dan duku. Dalam rangkaian itu juga dilakukan pelepasliaran satwa dilindungi 1 ekor Elang Bondol (Haliastur Indus). Ada pameran oleh UPT KLHK yang menampilkan produk dan informasi terkait kegiatan kehutanan serta kampanye lingkungan oleh para generasi milenial peduli lingkungan yang tergabung dalam Generasi Hijau Sriwijaya. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan