Panen Tak Serentak, Dampak Cuaca
KEMBALI TANAM: Petani di Ogan Ilir mulai menanami kembali sawah mereka pascapanen.-Foto: Ist-
BACA JUGA:Agar Sayuran Tetap Berkualitas Pasca-Panen, Ini yang Harus Dilakukan Petani
BACA JUGA:MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah Palembang Panen Perdana Kebun Hidroponik
Perkiraan panen di akhir Maret nanti luasnya sekitar 94,5 hektare. “Diprediksi menghasilkan GKP sekitar 376,25 ton," ulasnya. Sekretaris Dinas Pertanian Prabumulih, Taufi Qurahman mengatakan, kota nanas itu tidak banyak lahan sawah.
"Untuk sekarang ini masuk musim tanam," ujarnya. Di Empat Lawang, Maret ini diperkirakan masuk masa panen. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang, Hendra Lezi, mengatakan, dengan percepatan masa tanam, produksi padi bisa meningkat.
Sebagian besar lahan sawah berada di tiga kecamatan, yaitu Pendopo, Lintang Kanan, dan Paiker. "Kami berharap hasil panen nanti stabil dan tidak terganggu faktor cuaca atau hama penyakit," tutur Hendra.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Ogan Ilir, Abi Bakrin Sidiq mengatakan, untuk bulan ini sawah yang panen tidak terlalu banyak. Akhir bulan kemarin (Februari) ada panen padi di Embacang 5 hektare, hasilkan 350-400 kg beras.
“Maret ini ada panen di Arisan Jaya dan Kota Daro, panen 20 hektar," beber dia.Dari data BPN, luas sawah produksi di Ogan Ilir lebih kurang 30.249 hektare.
BACA JUGA:Panen Bisa 2-3 Kali Setahun, PLTS Irigasi Aliri 199 Ha Sawah
BACA JUGA:Bobol Camp di Pinggir Rel KA, Megi Panen Barang-Barang
"Sekarang ini beberapa lahan sawah lebak banjir, jadi tidak tanam karena terendam. Kecuali ad lahan milik perusahaan yang sudah sistem irigasi, masih melakukan olah tanam," ungkapnya.
Menurut Abi, untuk pemasaran beras belum ada regulasi khusus yang mengaturnya. “Kemarin kami sudah rapat dengan provinsi. OKI dapat jatah 20 ribu ton, atas kerjasama dengan PT Wilmar. Jadi, pihak perusahaan membeli gabah dari petani, lalu setelah jadi beras masuk Ogan Ilir lagi," pungkas dia. (qda/lid/way/dik)