INTIP YUK! Tari Erai- Erai, Warisan Budaya Kabupaten Lahat yang Buat Merinding!
Kabupaten Lahat memiliki kebudayaan tradisi yang patut dijaga kelestarinnya. Salah satunya adalah tari Erai-erai. -Foto: Pemkab Lahat-
LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Kekayaan budaya sebuah daerah sering kali menjadi cerminan dari identitas serta sejarah yang kaya.
Salah satu warisan budaya yang memperkaya khasanah tradisional Kabupaten Lahat adalah tari Erai-Erai.
Menilik dari kajian yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lahat, bidang Kebudayaan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lahat, Niel Adrin SE MAP, menjelaskan bahwa awal munculnya tari ini belum dapat dipastikan secara pasti, namun baru dikembangkan pada tahun 1950-an di Kabupaten Lahat.
Erai-Erai menjadi simbol pergaulan remaja, yang tidak dijalankan dalam konteks upacara.
BACA JUGA:Hingga Juni, Harga BBM-Tarif Tidak Naik
Lebih lanjut, tari Erai-Erai menjadi sarana untuk mempertemukan generasi muda dari berbagai daerah, mengajak mereka untuk berkesenian dan mempererat hubungan antarwilayah.
Tradisi menari Erai-Erai juga dimeriahkan dengan adanya tradisi nyawer, yang mulai muncul pada tahun 1990-an.
Salah satu keunikan dari tari Erai-Erai terletak pada penggunaan pantun dalam penampilannya. Pantun yang dinyanyikan dapat mengandung ejekan, celaan, atau pun hiburan.
Bahkan, pada tahun 1985, tari Erai-Erai ditampilkan dalam acara Pekan Raya Jakarta (PRJ) dengan koreografer Ny Anna Kumarih Haqqi dan Drs HM Kaprawi Rachim.
BACA JUGA:Februari Sumsel Inflasi 0,01 Persen, Tarikan Kenaikan Harga di Imbangi Bansos & OPM
BACA JUGA:MUTASI! 2 Pama Polres Banyuasin
Secara khusus, tarian ini dapat diidentifikasi sebagai Erai-Erai jika melibatkan beberapa elemen seperti musik live sebagai pengiring, penari yang selalu berpantun, dan penggunaan gerakan dompo.
Untuk memahami lebih dalam, berikut adalah beberapa naskah tari serta pola lantai yang digunakan dalam Erai-Erai:
Naskah Tari Pantun Umak Oi Umak: Gerakan penari disertai dengan nyanyian dan gerakan berbentuk huruf V.
Naskah Tari Pantun Darilah Mane: Gerakan penari dengan nyanyian yang disertai pola lantai berbentuk lingkaran.
Naskah Tari Oi Kakang Tulah: Gerakan penari dengan nyanyian yang disertai pola lantai berbentuk huruf X dan panah.
Musik pengiring dari tari Erai-Erai juga telah mengalami perkembangan.
Awalnya menggunakan instrumen tradisional seperti jidur, biola, dan akordion, kini telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, sering menggunakan musik dari organ tunggal dan alat musik modern lainnya.
Selain itu, tari Erai-Erai memiliki banyak variasi jenis tembang, setiap jenis tembang dan geraknya memiliki perbedaan yang unik.
Properti yang sering digunakan adalah selendang, yang juga berfungsi sebagai alat untuk mengajak penonton berpartisipasi dalam menari.
Niel Adrin menambahkan bahwa Kabupaten Lahat memiliki banyak warisan budaya tak benda, di antaranya adalah Tari Erai-Erai.