Real Count KPU, Suara PSI Melonjak Drastis, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Beri Komentar Menohok

Real Count KPU, Suara PSI Melonjak Drastis, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Beri Komentar Menohok-Foto: PSI-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Trend positif terlihat menghampiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam realcount Pemilu 2024, dengan lonjakan hasil suara  pada hari Sabtu, 2 Maret 2024.

Sebuah peristiwa yang memperlihatkan perubahan signifikan bagi partai yang sebelumnya tidak lolos ke Senayan pada Pemilu 2019, karena belum memenuhi ambang batas Parlemen.

Optimisme memenuhi kalangan politisi PSI di tahun ini, dengan keyakinan bahwa partai yang berlambang bunga mawar ini akan berhasil meraih kursi di Senayan.

Data terbaru menunjukkan fluktuasi perolehan suara nasional di antara berbagai partai politik.

BACA JUGA:Jumat Keramat Bagi Joko, Kejari Tahan Tersangka Baru Korupsi Pengadaan Bahan Baju Batik

BACA JUGA:Psikolog Akan Dampingi DK, KPAD Belum Bisa Pastikan Sang Anak Trauma

Namun, sorotan tertuju pada kenaikan yang drastis dalam perhitungan resmi KPU  yang dialami oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanudin, memberikan komentar mengenai hal tersebut melalui akunnya di media sosial X.

Burhanudin menyatakan bahwa praktis tidak mungkin bagi PSI untuk mendapatkan angka 4% dalam pemilu tahun ini.

"Ya, sudah terjadi kesepakatan hampir secara universal dalam quick count bahwa PSI tidak akan mencapai 4%. Jika data dari semua lembaga penyelenggara quick count digabungkan, maka ukuran sampelnya menjadi lebih besar dan margin of error semakin kecil."

BACA JUGA:Sebut Tersangka Korupsi Sakit-sakitan dan Rencana Umrah, Penasihat Hukum Ajukan Penangguhan Penahanan

BACA JUGA:DPRD Bangka Belitung Kunjungi KSPSI Sumsel, Ada Apa Ya?

"Tanpa penggabungan pun, margin of error kurang dari 1%, dan dalam kondisi tersebut, PSI masih belum mencapai 4%," ujar Burhanudin melalui akun X-nya.

Dalam komentar lanjutannya, Burhanudin Muhtadi juga mengungkapkan bahwa kemungkinan lolosnya PSI ke parlemen bisa menimbulkan ketidaklegitiman hasil pemilu di mata masyarakat.

"Mending PSI menerima kenyataan dengan lapang dada, daripada lolos ambang batas tapi menimbulkan keraguan atas legitimasi hasil Pemilu 2024," katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan