Bilangnya Buang Air Kecil Ternyata Gantung Diri di Dapur, Penyakit yang Dideritanya Ini Belum Kunjung Sembuh
IDENTIFIKASI: Anggota kepolisian Polres Muara Enim melakukan identifikasi dan evakuasi, korban gantung diri di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, kemarin. FOTO: IST--
Jadi diduga murni karena bunuh diri, korban dinyatakan meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Bukit Asam Medika," pungkasnya.
Sebelumnya, kasus gantung diri di Kabupaten Enim juga pernah terjadi Senin, 19 Februari 2024. Niraya, warga Jl M Ramli, RT 06, Dusun III, Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, mendapati putranya tewas gantung diri, Rezki Agustino (25).
Korban ditemukan tergantung menggunakan seutas tali yang diikatkannya ke rangka atap kamar mandi, sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelumnya, Niraya menelpon anaknya itu. Karena tak kunjung diangkat, dia mendatangi rumah anaknya yang berada di belakang rumah.
Begitu mencari sampai ke kamar mandi, Niraya mendapati anaknya tewas tergantung. Personel Polsek Lawang Kidul, mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah korban. Berdasarkan pemeriksaan para saksi, bahwa sebelum meninggal dunia korban mengalami depresi.
Sebab, korban masih tergolong pengantin baru, namun ditinggal istrinya pulang ke Palembang karena ada permasalahan keluarga. Korban sebelumnya sudah dinasihati ibunya, untuk tabah dan bersabar karena ditinggal oleh istrinya.
Kasus suami tewas gantung diri, juga terjadi di Kabupaten OKU. Dengan korban Yudi (31), warga Perumahan Azikro, Blok C8, Kelurahan Batu Kuning, Kecamatan Baturaja Barat. Saat kejadian, istrinya, Dwi, sedang tidak berada di rumah, 20 Februari 2024.
Almarhum meninggalkan 2 anak kembarnya yang masih kecil-kecil, serta janin kembar lagi dalam kandungan istrinya. Dia diduga terlilit masalah finansial, akibat hobinya main judi slot. Informasinya sampai terpakai uang kantor.
Surat wasiat almarhum itu ditujukan kepada istrinya, “Buat Mama Kembar”. Ditulis tangan pakai tinta hitam, pada buku kontrol kehamilan milik istrinya.
Isinya memilukan, kurang lebih begini: “Ma, maafin papa ya ma. Papa sudah melakukan dosa besar kepada mama dan anak-anak. Papa melakukan ini karena papa sudah stres ma. Papa tidak bisa buat apa-apa lagi buat keluarganya, Ma.”
BACA JUGA:Tinggalkan Surat Wasiat, Gantung Diri Dipicu Persoalan Rumah Tangga
BACA JUGA:SEREM! Pria Gantung Diri Ditemukan Istri Bos Temukan Saat Buang Hajat
“Keluarga kita hancur karena ulah papa. Papa memang kejam sama keluarga. Papa sudah tidak kuat lagi bekerja. Papa sudah stress ma.”
“Papa mohon ma, jaga adek kembar yang di perut ma. Dan kembar kakak Inaya dan adek Inara. Tolong ma, ini papa akhir segalanya. Biar beban hidup kalian tidak tersiksa lagi. Carilah pengganti papa. Pindahlah dari rumah ini ma.” (way/air)