https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Wajib Tahu, Ini Gejala Pendarahan Otak yang Patut Diwaspadai

GEJALA: Waspadai gejala pendarahan di otak salah satunya pusing terus menerus--pexels

SUMATERAEKSPRES.ID-Spesialis bedah saraf dr. Subrady Leo Soetjipto Soepodo memaparkan beberapa gejala yang patut diwaspadai karena bisa menjadi indikasi terjadinya pendarahan di otak.

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia itu mengatakan, pendarahan di otak pada dasarnya tidak terjadi secara tiba-tiba, kecuali pada seseorang yang mengalami kecelakaan.

"Sakit kepala atau kebas di beberapa bagian tubuh seperti kebas pada kaki, tangan, atau wajah merupakan gejala dasar yang bisa terjadi dan sering diabaikan oleh banyak orang," kata dokter lulusan Spesialis Bedah Saraf dari Universitas Padjadjaran mengutip antara.

Sakit kepala yang terjadi secara berulang menjadi salah satu indikasi terjadinya penyumbatan pembuluh darah atau sebagian pembuluh darah pecah. 

Baik penyumbatan pembuluh darah maupun pecahnya pembuluh darah dapat berakibat pada pendarahan di otak.

BACA JUGA:Cegah Rusak Otak Permanen dengan Ingat Golden Hour

BACA JUGA:Begini Cara Jaga Kesehatan Jantung dan Bebas Stroke. Dijamin Ampuh !

Dokter Spesialis Bedah Saraf Primaya Hospital Pasar Kemis itu mengatakan, gejala yang paling mudah dideteksi dari orang yang pembuluh darahnya pecah atau tersumbat adalah fungsi bagian muka, bicara, gerak dan menelan yang sudah tidak normal.

Faktor lain yang juga harus diwaspadai adalah merasa sering pusing dan butuh waktu atau tidak bisa langsung bangun dari posisi berbaring.

“Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan tekanan dari posisi datar, duduk, atau tegak."

Subrady mengingatkan, mengejan ketika buang air besar, batuk berulang, atau batuk dengan menahan napas dapat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri secara tiba-tiba.

"Valsava manuver atau mengedan dapat menjadi pencetus peningkatan tekanan intra kranial. Peningkatan tekanan intrakranial ini dapat menyebabkan pecah pembuluh darah pada penderita darah tinggi yang menyebabkan perdarahan otak. Valsava manuver atau mengejan juga biasa dilakukan saat batuk, buang air besar, atau menahan nafas,” paparnya.

Ia mengatakan, proses seseorang mengalami pendarahan pada otak dapat bervariasi.

BACA JUGA:Awas, Bahaya Stroke Saat Bangun Tidur, Ini Tanda-Tandanya!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan