https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kisah Inspiratif Kompas Lestari: Hasilkan Uang dari Sampah, Lingkungan Kotor Jadi Bersih

Didik, ketua Kompas Lestari. Foto: dian/sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID - Kompas Lestari yang merupakan Kelompok Pengelola Sampah Berkelanjutan sinergi PHE (Pertamina Hulu Energi) Ogan Komering yang beralamat di Desa Mekarti Tama, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU) yang berjumlah lebih-kurang 15 orang, berinovasi memanfaatkan sampah menjadi rupiah.

Caranya, dengan menghasilkan maggot menjadi beberapa produk unggulan.

Prihatin melihat banyaknya sampah yang dihasilkan dari kalangan (pasar, red) dan limbah bekas orang hajatan, membuat Didik, yang saat ini diberikan kepercayaan sebagai ketua Kompas Lestari, mengelola sampah menjadi rupiah.

Terpenting, juga membuat lingkungan sekitar tempat tinggalnya menjadi bersih dan bebas dari lalat hijau dan bau tak sedap yang dihasilkan dari sampah organik.

BACA JUGA:Konsultasi ke Penyidik Siber, Bakal Laporkan Balik PH Pelapor Korban Asusila Oknum Dokter RS Bunda

BACA JUGA:Ini 5 Ciri-ciri Informasi Hoaks, Jangan Sampai Kamu Kena Tipu!

Mengenakan kupluk coklat dan kaos kerah kebanggaannya bertuliskan Kompas Lestari lengkap dengan tulisan Pertamina, pria kelahiran 47 tahun lalu itu semangat menceritakan pengalamannya beserta kelompoknya yang sukses menghasilkan maggot, disela-sela acara edukasi media PT Pertamina EP Zona 4 di gedung Patra Ria komplek Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 Prabumulih, Rabu, 28 Februari 2024.

"Kami bisa terjun ke Maggot berawal dari sampah di Kalangan atau di tempat bekas orang hajatan. Disitu banyak sisa makanan dan sayuran yang dibuang begitu saja yang bisa mencemarkan lingkungan," ujarnya mengawali perbincangan.

Setelah terjun kesana, lanjut pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat tersebut. Ternyata mendapatkan respon positif dari orang pasar dan orang yang punya hajatan.

"Ternyata mereka semua senang, sampah-sampah saya ambil. Sebab, kalau dibiarkan maka lingkungan akan kotor dan bau, juga akan berdatangan lalat hijau," sambungnya.

BACA JUGA:DPRD Bangka Belitung Kunjungi KSPSI Sumsel, Ada Apa Ya?

Dengan semangat, ayah 3 anak itu berujar, semakin bergairah mengegola maggot setelah adanya program dari Pertamina untuk pelatihan maggot yang beberapa kali diadakan di Kantor Desa tempat tinggalnya.

"Saya ikuti dan alhamdulillah hasilnya saya rasakan positif untuk lingkungan di Desa karena bisa dapat Ilmu dan masyarakat juga senang karena lingkungan bersih," sambungnya mengaku tak kurang 2-3 kali pertemuan yang diadakan Pertamina Hulu Energi (PHE) yang diikutinya.

Tak berhenti disitu saja, perusahaan yang bergerak di bidang industri Minyak dan Gas (Migas) itu juga memberikan bantuan tempat budidaya atau rumah maggot yang berukuran sekira 12x10 meter dan tinggi 3 meter.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan