https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pasokan Gabah Sempat Kosong, Saat Ini Produksi Berangsur Normal

BATASI PEMBELIAN : Pengunjung Lotte Mart hendak membeli beras premium yang tersisa. Namun, pembelian dibatasi maksimal 10 kg saja per costumer.-foto : evan/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Kenaikan harga beras di pasaran makin mengkhawatirkan.  Eceran ada yang sudah Rp16 ribu, bahkan pada beberapa tempat Rp17 ribu. Untuk karungan, beras  premium 20 kg di pasar tradisional  dijual Rp300 ribu.

Pantauan kemarin, sejumlah pengunjung  Lotte Mart di Kompleks PTC Mall kecele karena pembelian dibatasi. Hanya boleh membeli satu karung  10 kg seharga Rp139 ribu. “Mau beli beras Raja, ternyata tidak boleh lebih 10 kg,” kata ibu rumah tangga itu lesu.

Padahal maksudnya, dia mau belanja sendiri lebih banyak karena secara harga lebih murah dibandingkan di toko/warung. Bergejolaknya harga beras  di pasaran membuat  Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel bersama Satgas Pangan Polda Sumsel menggelar sidak.

Yang disambangi, empat pabrik dan gudang beras di Palembang dan Ogan Ilir (OI). Yakni CV Lintas Indo Comoditi Mandiri (LICM),  PT Belitang Panen Raya (BPR), PT Rusna Jaya Putra Pangan, dan PT Buyung Poetra Pangan. 

General Manager CV LICM, Ali mengakui beras sempat kosong karena gabah kosong sehingga produksi jadi terbatas.  Untuk beras premium  saat ini pihaknya menjual seharga Rp13.700 dan beras ini didistribusikan ke Sumsel dan Jambi. “Per hari kami mampu memproduksi 10 ribu pax," ujarnya. 

BACA JUGA:Satuan Tugas Pangan Polda Sumsel Bersama TPID Lakukan Pengecekan Gudang Beras Menjelang Ramadhan

BACA JUGA:Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Ali mengatakan bahwa di gudang ada stok beras premium sebanyak 100 ton. Beras yang ada di sini dikirim ke wilayah Sumbagsel termasuk ke ritel-ritel. "Untuk harganya Rp13.700 per kg dari gudang. Kalau Alfamart atau Indomaret itu order 3-4 hari sebanyak 10 ribu pax (kemasan 5 kg-10 kg). Kalau habis baru mereka order lagi," ungkap dia.

Direktur Operasional CV LICM, Kevin mengatakan, untuk produksi beras memang sempat tersendat. Hal tersebut terjadi karena gabah dari petani kosong. Sedangkan permintaan tinggi. Makanya, pihaknya menaikkan harga beras  yang menyentuh angka Rp 14 ribuan.  

“Pasokan gabah dari petani Banyusin dan Belitang terbatas akibat banjir dan El Nino,” jelasnya.

Kekosongan terjadi awal Februari lalu, sehingga pihaknya terpaksa menghentikan sementara pasokan ke ritel modern seperti Alfamart.

Pihaknya saat itu hanya mampu penuhi 7.000 ton, sedangkan rata-rata permintaan Alfamart mencapai 10 ribu ton. “Sementara kami juga harus membagi beras ini ke retail lain seperti Diamond, pasar tradisional dan lainnya. Tidak bisa semua untuk Alfamart, karena itu monopoli namanya,” papar dia. 

BACA JUGA:Bantuan Beras Berlanjut Hingga Juni, Tetap 10 kg, Saat Ini Tuntaskan Penyaluran Februari

BACA JUGA:Beras Lokal Tembus Rp16 Ribu per Kilo

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan