https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Wajib Paham, Ini Beda Perundungan dan Candaan

BEDA: Wajub tahu beda perundungan dan candaan--Net

SUMATERAEKSPRES.ID-Psikolog klinis Annisa Mega Radyani, M. Psi, menyatakan ada perbedaan mendasar antara tindakan perundungan dengan bercanda yakni terdapat pada niat atau intensi pelaku kepada korban, sementara perundungan cenderung berniat untuk menyakiti orang lain.

"Ada intensi atau ada niat untuk menyakitinya (korban perundungan). Jadi, secara jelas orang tersebut ada keinginan untuk membuat orang lain itu tidak nyaman, membuat orang lain itu terluka jadi ada intensi seperti itu," kata Annisa, lulusan magister psikologi Universitas Indonesia, mengutip Antara.

Sedangngkan tindakan yang bersifat candaan hanya didasari motif sebatas ingin bersenda gurau dengan teman tanpa ada niat untuk menyakiti atau membuat orang lain tidak nyaman.

Annisa menyebutkan pula bahwa tindakan perundungan juga secara spesifik dilakukan kepada orang atau kelompok tertentu dan terjadi secara berulang-ulang.

BACA JUGA:8 Langkah-Langkah Penting Mencegah Bullying bagi Anak-Anak

BACA JUGA:7 Penyebab Anak Mem-Bully di Lingkungan Sekolah

"Bullying (perundungan) itu memang tidak hanya sekali atau dua kali tapi ketika itu terjadi berulang kali dan dalam waktu berdekatan," ujar Annisa.

Karenanya, kata dia, orang tua berperan penting dalam mendidik anak guna mencegah sifat perundung timbul dalam diri anaknya.

Salah satunya dengan mengajarkan perbedaan antara tindakan yang bersifat candaan dan yang menjurus kepada perilaku perundungan.

"Artinya dari orang tua atau keluarga penting sekali mendidik anak sejak dini untuk memahami apa, sih, bullying (perundungan) itu? Apa, sih, bedanya bullying dan bercanda? Perilaku apa aja sih yang udah disebut sebagai bullying?," ucap dia.

BACA JUGA:Belajar dari Kasus Bullying Anak Vincent Rompies, Ini Sebaiknya yang Dilakukan Orang Tua dan Cara Mencegahnya!

BACA JUGA:Cara Mendidik Anak agar Terhindar dari Bullying

Di samping itu, orang tua juga didorong untuk mengajarkan konsekuensi dari setiap perbuatan yang dilakukan oleh anaknya.

Annisa menyebut, orang tua juga perlu tegas dalam menyampaikan kepada anak hal mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan