Modal Terjangkau Pilih Kambing Kacang
BERKEMBANG PESAT: Budidaya kambing kacang yang dilakukan Kelompok Tani Ragam Jaya, Indralaya berkembang cukup besar. Sudah banyak anak kambing yang dihasilkan. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID – Kambing ini bukan jenis kambing unggul yang banyak digandrungi peternak saat ini. Ini merupakan kambing local. Kambing yang biasa disebut sebagai kambing kacang ini sekarang masih tetap eksis di kelasnya.
Seperti usaha ternak kambing kelompok tani Ragam Jaya, Indralaya. Kelompok ini memilih jenis kambing kacang untuk diternakan.
BACA JUGA:Ini Loh Strategi Sukses Peternak Menghadapi Lonjakan Permintaan Kambing Idul Adha!
BACA JUGA:Lebih dari Sekadar Limbah: Kulit Kambing sebagai Sumber Kreativitas dan Keuntungan, Keren Nih!
Saat ini ternak kambing kacang sedang mengalami banyak peningkatan pada populasi budidaya ternak.
Semula, ide pelihara kambing secara kolektif ini diinisiasi salah satu anggota kelompok, Jauhari. "Kita mulai beternak kamping sekitar 4 bulan lalu.
Menariknya yang awalnya hanya pelihara 6 kambing, sekarang sudah meningkat menjadi 23 ekor kambing," ungkap Aldi, petugas pertanian lapangan (PPL) Indralaya.
Penambahan jumlah kambing tersebut tidak semerta- merta langsung signifikan. Melainkan bertahap, dari kambing yang telah melahirkan maupun masuk kambing baru.
Melihat potensi beternak kambing tersebut, beberapa warga lain tertarik untuk menitipkan beberapa kambingnya dengan sistem bagi hasilnya kepada kelompok tani Ragam Jaya.
"Ada sekitar 20 orang dalam kelompok tani Ragam Jaya. Mereka menilai daripada ada uang didiamkan, lebih baik di usahakan ternak kambing. Jadi, ada manfaatnya," ungkap Aldi.
Dikatakan, dipilihnya jenis lokal kacang karena harganya yang lebih terjangkau. "Dari situlah, beberapa orang tertarik untuk menitipkan kambingnya dikelola pak Jauhari dan kelompok, sehingga makin lama makin bertambah.
Hingga nanti saat di panen dan di bagi hasil dengan para warga yang bermitra," tambahnya.
Menurut Aldi, kambing kacang merupakan salah satu jenis kambing lokal yang sudah banyak ditinggalkan peternak.
Karena bentuknya kecil dan kurang menarik. Padahal kambing tersebut cukup prospektif dan produktif dibanding jenis kambing yang lain.