https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ini Kata Pakar Cara Bedakan Batuk Pneumonia, Asma dan Tuberkulosis (TBC)

MENINGKAT: Kemenkes ungkapkan deteksi peningkatan kasus TBC--istock

SUMATERAEKSPRES.ID- Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Rina Triasih membeberkan perbedaan batuk yang dialami oleh anak yang menderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC).

"Jadi dia hanya terjadi selama sampai tujuh hari gitu. Biasanya itu akan ada batuk, bisa disertai pilek, bisa dengan demam atau tidak," katanya dalam taklimat media yang diikuti secara daring di Jakarta melansir antara.

Lebih kanjut Rina mengatakan, pada hari ketiga sampai kelima diikuti dengan gejala anak tidak aktif serta diikuti dengan napas cepat dan adanya tarikan pada dinding dada.

"Jadi ya kelihatan yang kalau bayi neteknya nggak kuat, kalau anak-anak yang biasa aktif, dia jadi tidak seaktif biasanya," tambah Rina Triasih.

BACA JUGA:Wajib Waspada Jika Batuk Tak Kunjung Sembuh

BACA JUGA:Eits...Ingat Ya, Beda Batuk Pada anak Beda Pula Obatnya

Sedangkan pada anak pengidap asma, kata Rina, batuk yang dialami bersifat kronik, lama, dan berulang, dan diikuti serangan sesak napas.

"Dia (batuknya) ada sembuh, tumbuh lagi, biasanya pemicunya ada pada hal-hal tertentu yang orang kan nanti akan hafal. Ini kalau habis minum es terus batuk-batuk," katanya.

"Biasanya, sesak napas pada asma ini agak beda dengan pneumonia. Kalau pneumonia itu dia nanti batuknya tiga sampai lima hari baru dia sesak, kalau asma ini biasanya pagi batuk, nanti besoknya bisa langsung sesak," tukasnya.

Di samping itu, tambah Rina, pada anak yang menderita asma terdapat ciri khusus yaitu ada bunyi mengi pada saat anak bernapas.

Sementara pada tuberkulosis, kata dia, batuk yang dialami oleh anak terjadi selama lebih dari dua minggu dan disertai dengan batuk darah.

BACA JUGA:Jangan Abaikan Batuk Bedahak pada Anak, Bisa Jadi Ini Gejala Pneumonia

BACA JUGA:Anak Batuk Pilek Berulang, Kata Dokter Ini Faktor dan Cara Mencegahnya

"Kemudian ada demam, nglemeng (samar-samar) demam yang tidak tinggi, lebih dari dua minggu, juga sudah dikasih antibiotik yang tidak membaik, dan biasanya disertai berat badan yang turun," paparnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan