https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dalam Sebulan, 79 Warga Kena DBD

*Sisir Pemukiman, Fogging Setiap Kecamatan

PALEMBANG - Masyarakat terus diimbau menjaga kebersihan lingkungan rumahnya. Pasalnya, baru sebulan saja di tahun 2023 (Januari, red), telah ada 79 warga menderita demam berdarah dengue (DBD) di Kota Palembang. Dari jumlah itu, dua orang meninggal dunia. Terbanyak penderita DBD ditemukan di Kecamatan Ilir Barat (IB) I sebanyak 14 orang dan Kecamatan Kalidoni 12 orang.

"Jumlah kasus DBD tersebar di 79 lokasi di Kota Palembang," kata Yudhi Setiawan SKM MEpid, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang, kemarin (13/2). Adapun kelompok umur yang terkena DBD, diakuinya, balita berusia 18 anak, anak usia 5-14 tahun sebanyak 36 anak, serta orang dewasa sebanyak 25 orang. "Kebanyakan anak-anak yang terkena DBD ini," ucapnya. Karena itulah orang tua harus tahu tanda-tanda DBD pada anak.

Yakni suhu tubuh anak terkena DBD biasanya tinggi di hari pertama hingga hari ketiga, lalu turun di hari keempat dan keenam. "Sebenarnya di hari keempat dan keenam ini, anak memasuki fase kritis," jelasnya. Bila hari keempat anak banyak tidur, tidak aktif, serta ujung kaki tangannya dingin, segera bawa anak ke rumah sakit secepatnya.

Sementara, lanjutnya, tanda peringatan DBD yang parah biasanya berupa sakit dan nyeri perut, saat ditekan muntah maksimal tiga kali dalam 24 jam. Pendarahan dari hidung atau gusi, muntah darah, darah dalam tinja, serta merasa lelah dan gelisah. Untuk itu warga diimbau menjaga kebersihan lingkungan rumah. Dengan cara menguras, menimbun dan menutup (3M) batang bekas. "Nyamuk aedes aegypti berkembang biak di air bersih yang tergenang," bebernya. Pihaknya terus melakukan pengasapan (fogging) dan pemberian larvasida di 60 lokasi.

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda SH, mengatakan, wabah DBD terus menjangkit pada peralihan musim penghujan ke kemarau sekarang ini. Orang nomor dua di Kota Palembang itu memerintahkan puskesmas dan kecamatan rutin melakukan fogging di pemukiman warga yang ada. "Fogging diutamakan di pemukiman warga yang terkena DBD," tegasnya. Ini dilakukan supaya nyamuk aedes aegypti tidak menyerang warga lainnya. Perlu diketahui ada sebanyak 908 kasus DBD sepanjang tahun 2022. Dari jumlah itu, 15 orang meninggal dunia karena gigitan nyamuk aedes aegypti. (yud/fad) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan